Waspada, Bahaya Dibalik Tisu Basah Bayi

Ilustrasi Ibu dan Bayi
Sumber :
  • istock

VIVAlife - Tisu basah kini sudah menjadi kebutuhan bagi keluarga yang memiliki bayi dan balita. Umumnya tisu digunakan untuk membersihkan tangan yang kotor serta membersihkan tubuh bayi setelah buang air. 

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Namun ada bahaya mengancam dari tisu basah untuk bayi, bahkan yang lembut sekalipun. Para peneliti menemukan bahan kimia methylisothiazolinon (MI) yang digunakan sebagai pengawet pada tisu basah, dapat menyebabkan reaksi alergi pada bayi. Pada sejumlah anak reaksi alergi yang terjadi bisa menjadi lebih parah seperti ruam dan gatal-gatal parah.

"Reaksi alergi karena tisu basah lebih umum daripada yang disadari," ucap Dr Mary Wu Chang, seorang profesor dermatologi dan pediatri di University of Connecticut School of Medicine kepada NBC News.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun

Dalam studi, peneliti mengamati sejumlah anak yang memiliki ruam. Salah satunya seorang anak perempuan dengan ruam di wajah dan bokong. Dia melakukan pengobatan selama delapan tahun dengan antibiotik, tetapi ruam muncul kembali. 

Setelah diteliti lebih lanjut, diketahui bahwa ibunya selalu membersihkan mulut dan bokong anaknya dengan tisu basah. Setelah pemakaian tisu basah dihentikan, reaksi alergi langsung hilang.

Jeep Wrangler Facelift Meluncur, Segini Harganya

Dalam lima kasus ruam bayi lainnya yang diteliti University of Connecticut School of Medicine, hasil tes menunjukkan bayi-bayi mengalami alergi MI.

Dr Chang mengatakan," Tisu bayi memang sangat praktis. Saya punya tiga anak dan tahu betapa sulit mengubah kebiasaan terutama saat bepergian." 

Oleh karena itu, Dr Chang menyarankan agar orangtua mengurangi penggunaan tisu basah hanya saat bepergian. "Saat di rumah, lebih baik menggunakan kain lembut dan air untuk meminimalkan paparan," katanya.

Selanjutnya, Dr Robin Gehris dari University of Pittsburgh Medical Centre, mengatakan jumlah anak yang menderita reaksi alergi akibat tisu bayi juga meningkat. Dia percaya, hal tersebut disebabkan tingkat kimia MI di tisu bayi dinaikkan. Di awal penggunaan pada 2005, kadar MI hanya 1-2 persen, namun kini mencapai lebih dari 10 persen.

Tisu bayi bukan satu-satunya produk yang mengandung MI. Perusahaan kosmetika juga lumrah menggunakannya dalam berbagai produk kosmetik. MI adalah pengawet yang dirancang untuk memperpanjang umur simpan, dan tidak memiliki kegunaan lain bagi produk.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya