Kesulitan Ekonomi Picu Obesitas

Kelas aerobik bagi wanita obesitas
Sumber :
  • REUTERS/Juan Carlos Ulate

VIVA.co.id – Kasus obesitas di Tanah Air tidak lagi bisa dianggap sepele, karena jumlah penderitanya yang terus meningkat setiap tahunnya. Terlebih, pergeseran gaya hidup membuat semakin banyak faktor yang membuat tubuh berisiko mengalami obesitas.

Termasuk Polusi Udara, Ini 10 Penyebab Penyakit Jantung yang Perlu Diketahui

Hal tersebut ternyata dilatarbelakangi oleh pergeseran gaya hidup yang dijalani oleh penduduk Indonesia.

"Dua faktor pertama, yaitu perilaku dan lingkungan. Sekarang mau serba cepat, jadi pilihan makannya ya ke fast food karena mudah dijangkau dan murah, padahal kandungan lemaknya banyak banget," ucap spesialis jantung, Dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, SpJP(K), FIHA, di acara Waspada Obesitas Sebabkan Risiko Pelebaran dan Penebalan Jantung, di RS Harapan Kita, Jakarta, Rabu 28 September 2016.

7 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Obesitas

Untuk faktor genetik sendiri, memang memiliki keterkaitan dalam kasus obesitas. Tapi, menurut dokter yang bekerja di RS Harapan Kita, Jakarta, pengaruh genetik bisa saja tidak berdampak jika berpanutan pada gaya hidup yang sehat.

Ditambahkannya, ternyata kalangan sosial ekonomi ke bawah (kesulitan ekonomi) lebih banyak yang mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi serta mengalami kegemukan. Selain itu, faktor lainnya adalah sistem metabolik yang ada di tubuh seseorang.

85 Persen Ibu Pilih Beri Susu Formula Ketimbang ASI, Ahli Ungkap Dampaknya

"Gangguan metabolik itu salah satunya resisten insulin yang biasanya disebabkan karena tubuh mulai tidak peka terhadap gula yang dikonsumsi tubuh. Padahal, insulin sangat penting untuk membentuk gula menjadi energi yang jika terganggu akhirnya berhubungan dengan gangguan di pembuluh darah," tambahnya.

Lebih lanjut, merokok juga menjadi sebuah perilaku yang memicu terjadinya obesitas. Hal tersebut dikaitkan dengan penanganan pada mereka yang berhenti merokok juga ternyata dapat memberikan dampak pada obesitas.

"Saat orang sadar dan mau berhenti merokok, cara paling jitunya snacking, kompensasi berhenti merokoknya dengan cara itu. Padahal dengan snacking itu juga lebih berbahaya daripada makan berat, bisa picu obesitas," kata dia.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya