Terapkan Pola 5210 untuk Atasi Obesitas, Wajib Coba!

Ilustrasi perut buncit - lemak perut.
Sumber :
  • Freepik: Anastasia Kazakova

JAKARTAObesitas pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian di Indonesia, yang berdampak pada anak-anak dan remaja. Data terbaru menunjukkan bahwa Indonesia saat ini menghadapi tiga beban malnutrisi (TBM), dengan peningkatan dramatis kasus kelebihan berat badan dan obesitas di masyarakat, termasuk di kalangan rumah tangga berpendapatan rendah.

Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), pada 2018, 1 dari 5 anak usia sekolah (20 persen, atau 7,6 juta) dan 1 dari 7 remaja (14,8 persen, atau 3,3 juta) di Indonesia hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Obesitas berkaitan erat dengan pola makan anak sehari-hari yang mungkin tidak seimbang dalam hal pemenuhan gizinya. Salah satu yang sering kali luput dari perhatian adalah konsumsi gula, garam dan lemak yang berlebihan.

5 Manfaat Luar Biasa Alpukat untuk Kesehatan Kulit Wajah, Bisa Cegah Penuaan Dini

Ilustrasi garam, MSG dan gula.

Photo :
  • Pixabay/Stocksnap

"Dalam sehari-hari memang agak sulit. Tapi sebetulnya WHO sudah mengeluarkan rekomendasi. Jadi berapa gram, kalau tidak salah, tidak sampai 5 sendok gula, jadi cukup ketat. Kalau garam, anak sebelum usia 5 tahun jangan diberikan," kata Executive Director, International Pediatric Association, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), FAAP, FRCPI, dalam acara Diskusi Multi-Stakeholder bersama Novo Nordisk Indonesia, di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024.

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Sesuai dengan Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula Garam, dan Lemak serta Pesan Kesehatan Pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji, takaran konsumsi gula yang dianjurkan bagi setiap orang per hari adalah 10 persen dari total energi (200 kkal) atau setara dengan 4 sendok makan.

Sementara itu, anjuran konsumsi garam adalah sebanyak 2000 mg natrium atau setara dengan 1 sendok teh per orang per hari. Sedangkan untuk lemak, yang disarankan adalah sebanyak 20-25 persen dari total energi (702 kkal) atau setara dengan 5 sendok makan lemak per orang per hari.

Untuk mengatasi masalah obesitas ini, Prof. Aman merekomendasikan 5 tips yang bisa dilakukan untuk meningkatkan gaya hidup sehat setiap hari. Yakni dengan menerapkan pola 5210 untuk orang-orang yang mengalami obesitas.

Lima berarti harus mengonsumsi buah dan sayur sebanyak 5 kali sehari untuk memberikan rasa kenyang karena kandungan seratnya. Rasa kenyang yang tahan lama itu tidak akan membuat seseorang ingin ngemil snack atau makanan tidak sehat lainnya.

"5 kali buah sayur sehari, pagi, siang, ada buah dan sayur, malam makan sayur lagi ditutup dengan buah. Kalau begini nggak craving snack dan lainnya," paparnya.

Kemudian, 2 berarti orang yang obesitas tidak boleh didik lebih dari 2 jam per hari. Jika diharuskan duduk dalam waktu yang lama, sebaiknya diselingi dengan aktivitas fisik yang bisa merelaksasi tubuh.

Lalu, 1 berarti melakukan latihan fisik atau olah raga minimal selama 1 jam setiap hari, misalnya dengan berjalan kaki, jogging, atau bersepeda.

"Setelah anak umur 5 tahun bisa 3 jam aktivitas di luar rumah, boleh exercise yang terstruktur seperti main bola," katanya.

Terakhir adalah 0 yang berarti no sugar dan no added sugar. Ini berkaitan dengan efek samping gula yang bisa meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh sehingga orang dengan obesitas lebih berisiko mengalami diabetes.

"Kalau belum obesitas garam, gula, lemak, karbo nggak jadi masalah. Tapi anak-anak jangan diberikan makanan processed food seperti nugget, sosis, dan lainnya itu ya," kata Prof. Aman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya