- Pixabay/Publikdomainpictures
VIVA.co.id – Selama ini kecerdasan akademis yang dinilai dengan angka di atas kertas masih dianggap sebagai kecerdasan wajib yang dimiliki anak. Padahal, kecerdasan akademis hanyalah satu bagian dari banyaknya kecerdasan yang dimiliki anak.
"Saya percaya kita perlu memahami bahwa anak-anak kita pintar dalam banyak hal dan harus menstimulasi mereka dengan pengalaman yang menarik untuk mengembangkan kepintaran mereka," kata psikolog dan pendidik Dr. Thomas Armstrong saat acara peluncuran Parenting Club Wyeth Nutrition di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis, 3 November 2016.
Pakar multiple intelegence ini juga menambahkan, setiap anak memiliki delapan jenis kecerdasan yaitu word smart, number smart, picure smart, music smart, people smart, self smart, dan nature smart.
Karenanya, orangtua harus dapat memahami kemampuan belajar anak dan menstimulasinya sesuai dengan kekuatan dan kelemahan masing-masing. Hal ini diperlukan agar pertumbuhan dan perkembangan kognitif anak menjadi maksimal.
Menurut Armstrong, setiap anak memiliki karakter yang berbeda dan cara terbaik untuk mengembangkan kepintarannya adalah dengan mengenali karakter tersebut. Kemudian orangtua dapat mencari tahu minat dan kekuatan anak sehingga dapat mempertajam kepintarannya berdasarkan kedua aspek tersebut.
"Setelahnya, anak dan orangtua bisa melakukan hal bersama-sama dengan keluarga untuk menstimulasi berbagai macam kepintaran. Misalnya, bernyanyi bersama keluarga dapat mengembangkan music smart anak, sedangkan berkunjung ke museum dapat menstimulasi number smart anak," imbuh Armstrong.
Orangtua yang tidak mampu mengenali kecerdasan anaknya, kata Armstrong, dia akan menghambat perkembangan anaknya.
