Sumber :
- Panoramio
VIVAlife
- Jika Anda berkunjung ke Kalimantan, cobalah mendayung sampan menyusuri Sungai Barito. Boleh juga menumpang klotok, kapal khas daerah setempat. Sekitar 1,5 jam kemudian, perjalanan itu akan berujung di sebuah pulau terpencil bernama Kaget.
Ia terbentuk dari endapan lumpur yang timbul dari dasar sungai. Luasnya sekitar 85 hektar. Tahun 1976, Kementerian Kehutanan meresmikannya sebagai cagar alam.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Ia terbentuk dari endapan lumpur yang timbul dari dasar sungai. Luasnya sekitar 85 hektar. Tahun 1976, Kementerian Kehutanan meresmikannya sebagai cagar alam.
Tampilannya tak berbeda dengan pulau-pulau biasa. Eksotis nan indah. Pulau Kaget juga dipenuhi pepohonan rindang. Maklum, tanahnya amat subur. Membuat flora betah bertumbuh. Berbagai macam vegetasi meramaikan pulau itu. Mangrove, rambai, nipah, bakung, pandan, dan jeruju adalah sedikit di antaranya.
Yang istimewa, ada fauna unik khas Kalimantan bernama monyet bekantan. Ia berhidung panjang. Hobinya melompat dari satu pohon ke pohon lain, mencari makan secara berkelompok. Makanan favoritnya adalah buah dari pohon rambai. Bulunya berwarna keemasan dengan perut membuncit.
Meski pemalu, suaranya riuh meramaikan pulau. Setiap ada pengunjung menginjakkan kaki di tanahnya, mereka serempak berteriak. Seakan menyerukan ‘selamat datang’. Jerit kompak itu kerap mengagetkan. Itulah mengapa pulau itu dinamakan Kaget.
Bekantan bukan satu-satunya penghuni pulau. Masih ada lutung, kera berekor panjang. Elang bondol dan elang laut juga kerap terbang mondar-mandir di langitnya. Mereka seakan menjaga kelestarian flora dan fauna menakjubkan yang bermukim di Pulau Kaget.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tampilannya tak berbeda dengan pulau-pulau biasa. Eksotis nan indah. Pulau Kaget juga dipenuhi pepohonan rindang. Maklum, tanahnya amat subur. Membuat flora betah bertumbuh. Berbagai macam vegetasi meramaikan pulau itu. Mangrove, rambai, nipah, bakung, pandan, dan jeruju adalah sedikit di antaranya.
