Membesarkan Anak Autis Lewat Komik

Terapi anak hiperaktif penderita autis
Sumber :
  • Reny Mardiningsih | Surabaya Post

VIVAnews - Gangguan perilaku interaksi dan komunikasi atau autisme masih menjadi tanda tanya dalam dunia medis. Tak mengherankan jika banyak orangtua yang memiliki anak dengan autisme merasa 'buta' dalam hal mengasuh buah hati mereka.

Untuk mempermudah orangtua yang memiliki anak autis, Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI) meluncurkan komik autisme pertama di Indonesia yang berjudul “Anak Autis Sahabat Kita Semua.” Komik ini merupakan penjabaran ilustratif mengenai autisme serta pola asuh yang tepat untuk diketahui para orangtua serta guru yang mengajar di sekolah anak berkebutuhan khusus.

Gayatri Pamoedji, pendiri MPATI, yang juga seorang ibu dari remaja penyandang autis mengatakan, saat ini, masih banyak informasi yang kurang jelas seputar autisme dan seringkali hal ini membuat banyak keluarga cenderung khawatir dan justru menjauhkan anak autis dari masyarakat.

"Kami berharap komik ini dapat memberi informasi yang mudah dipahami tentang pola asuh yang tepat bagi anak autis agar membantu hidup mereka lebih mandiri,” ujarnya.

Gayatri menambahkan, ketidakjelasan informasi ini juga berdampak pada pola asuh, yang pada akhirnya menjadikan anak autis tidak dapat hidup mandiri. “Keadaan ini yang mendorong kami membuat komik yang mudah dimengerti bagi semua kalangan."

Komik yang rencananya akan diterbitkan berseri ini dijual dengan harga Rp 5.000 per buah
dan hasil penjualannya akan digunakan MPATI untuk mendukung program yang berhubungan dengan kemajuan penyebarluasan informasi mengenai autisme.

Salah satunya, produksi serial video panduan penanganan autisme, sehingga masyarakat akan
makin mudah mengakses informasi tentang autisme dan penanganannya.

Tak lupa, Gayatri memaparkan, suksesnya penanganan anak autis sangat bergantung dari tiga pilar utama penanganan autisme: diagnosa akurat, pendidikan tepat, dan dukungan kuat.  “Adanya informasi yang jelas serta dukungan keluarga akan membuka jalan bagi anak penyandang autis untuk hidup mandiri. Keluarga tidak hanya berperan dalam menumbuhkan rasa percaya diri anak autis, tetapi juga dalam memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat mengenai autisme."

Gibran Bagi-Bagi 1.100 Sepatu Gratis ke Siswa Miskin di Solo: Ini CSR, Bukan dari Saya
Kantor Desa Barabali di Lombok disegel warga buntut dugaan korupsi beras Bansos (Satria)

Gara-gara Korupsi Beras Miskin, Kantor Desa di Lombok Disegel Warga

Kantor Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, disegel oleh ratusan warga buntut kasus dugaan korupsi beras miskin dari pemerintah pusat.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024