- REUTERS/Asmaa Waguih
VIVAnews - Tiga produsen mobil terbesar di dunia yakni Toyota, General Motors (GM) dan BMW sepakat untuk menghentikan sebagian operasi mereka di Mesir. Ini karena keamanan dan kerusuhan politik yang terjadi di sana.
"Ini adalah tindakan pencegahan yang diambil oleh Toyota Mesir berdasarkan laporan demonstrasi besar-besaran," kata juru bicara Toyota di Eropa dalam sebuah e-mail seperti dilansir Inautonews, Selasa 9 Juli 2013.
Satu hari setelah penggulingan Presiden Mohammed Mursi oleh pihak militer, 3 Juli 2013, GM dan BMW juga telah mengumukan berhenti menjual dan memproduksi mobil di Mesir.
GM yang menjual merek Opel dan Chevrolet di Mesir memiliki pabrik di Kairo. Sedangkan Toyota membangun pabrik perakitan SUV (Sport Utility Vehicle) Fortuner, yang menggunakan basis truk pikap Hilux. Sedikitnya ada sekitar 700 karyawan yang dipekerjakan Toyota di pabrik tersebut.
Mesir adalah negara terbesar pembuatan mobil ketiga di Afrika, setelah Afrika Selatan dan Maroko. Menurut Organisasi Internasional Produsen Kendaraan Bermotor (OICA), 36.800 unit mobil diproduksi di Mesir pada tahun lalu. Jumlah itu berkurang 11 persen dibanding 2011.
Sedangkan penjualan mobil di empat bulan pertama tahun ini naik 14 persen menjadi 68.106 unit, dengan Chevrolet menjadi merek terlaris (16.124), diikuti Hyundai (10.510 unit), Toyota (6.798 unit), KIA (5.435 unit) dan Renault (3.155 unit).