Penyebab Lesunya Penjualan Motor di Tanah Air

Penjualan sepeda motor terus melorot dalam beberapa tahun ini. Foto SPG jadi model pemotretan di Indonesia Motorcycle Show.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Meski populasi sepeda motor terus berkembang tiap tahunnya, namun secara tabel periodik, ternyata tiap tahun justru mengalami penurunan yang cukup besar. Berdasarkan data yang disampaikan Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya, penjualan kendaraan roda dua terus mengalami penurunan.

Relaksasi PPnBM Berlaku, Gaikindo: Sehari 25 Unit Mobil Dipesan

Misalnya saja di tahun 2016, tercatat hanya mendapatkan 5,93 juta unit. Jauh dengan dua tahun sebelumnya, yaitu 2015 sebanyak 6,48 juta unit dan 2014 mencapai angka cukup besar yakni 6,7 juta unit. Lantas, apa penyebabnya?

Ketua Umum AISI Gunaidi Sindhuwinata mengatakan, lemahnya daya beli masyarakat beberapa tahun terakhir disinyalir menjadi faktor utama menurunnya penjualan kendaraan roda dua. "Daya beli masyarakat cukup menurun akhir-akhir ini, kalau dicatat penjualannya terus merosot," kata Gunadi kepada VIVA.co.id, Kamis, 12 Januari 2017. 

Kemenperin Ungkap Stimulus Baru Industri Otomotif Hadapi COVID-19

Penjualan sepeda motor di Indonesia.

Data penjualan sepeda motor di Indonesia berdasarkan data AISI. (VIVA.co.id/Krisna Wicaksono)

Industri Otomotif Indonesia Sering Diterpa Badai

Selain itu, faktor penyebab lain, karena faktor eksternal. Dampak perekonomian global yang tidak stabil juga cukup berpengaruh terhadap penjualan yang merosot tiap tahunnya.

"Iya sebetulnya pertumbuhannya juga tidak bagus, karena pengaruh daripada ekonomi global. Dampak dari perekonomian global yang memang membuat tahun ini kurang kuat. Anda tahu kita kan melakukan ekspor juga. Kondisi sekeliling kita juga berpengaruh," ujarnya.

Grafik distribusi domestik sepeda motor 2016.

Data pengiriman pabrik ke diler (wholesale) sepeda motor di Indonesia berdasarkan data AISI. (VIVA.co.id/Krisna Wicaksono)

Kendati demikian, Gunadi merasa optimistis menatap 2017. Dia menyebut penjualan tidak akan mengalami penurunan berarti sepanjang tidak terjadi gejolak politik dan juga faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap penjualan. "Tetap optimistis, meski tidak naik ya, tapi kami yakin tidak akan turun angkanya dan stabil di kuartal kedua tahun ini. Expand 5,2 percent this year. Mudah-mudahan," katanya. (hd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya