- Marca
VIVA.co.id – Keraguan terus mengiringi pencalonan diri Paris, sebagai kandidat tuan rumah Olimpiade 2024. Isu keamanan menjadi "pekerjaan rumah" pihak Prancis untuk menggelar event olahraga level global.
Buruknya sistem keamanan Prancis terlihat sebelum Negeri Romantis tersebut menggelar Piala Eropa 2016. Berbagai aksi teror hingga ricuh antar suporter mewarnai perjalanan Piala Eropa.
Label buruk soal keamanan Prancis pun ditanggapi Presiden Prancis, Fracois Hollande, dikutip Marca. "Kami ingin mengingatkan Anda, dan Anda tahu itu, bahwa Prancis mampu menjadi tuan rumah event besar, belum lama ini kami menggelar Piala Eropa 2016, juga beberapa kejuaraan dunia," katanya.
"Kami memiliki teknologi canggih untuk acara-acara besar, kami juga dapat memastikan keselamatan dengan penanganan yang tepat. Kami telah memastikan keamanan. Ini adalah prioritas kami dan semua orang seharusnya bisa mengerti mengapa kami sangat ingin menggelar event besar," ujar Francois.
Paris masih harus bersaing. Selain Paris, kota lain yang memastikan diri siap menjadi tuan rumah adalah Los Angeles dan Budapest.
Los Angeles menjadi kota yang paling sering dipercaya menjadi tuan rumah Olimpiade. Kalau mereka kali ini terpilih, itu merupakan kali ketiga setelah sebelumnya menggelar pada 1932 dan 1984. Budapest adalah kota di Hungaria, negara Eropa tengah berpendukuk 10 juta jiwa itu selama ini belum pernah menjadi tuan rumah Olimpiade.
Hungaria yakin negaranya akan berpeluang memenangi persaingan menjadi tuan rumah Olimpiade tersebut menyusul negara Eropa tengah itu menjadi satu-satunya dari 10 negara Eropa yang belum pernah menjadi tuan rumah pesta olah raga tingkat dunia itu. Budapest juga akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Akuatik 2017 setelah kota Guadalajara, Meksiko menarik diri menjadi tuan rumah karena masalah keuangan.
Teror di Prancis, Pelaku Teriakkan Nama Tuhan
Seorang pejalan kaki tewas ditusuk. Empat lainnya terluka.
