Proyek Ibu Kota Baru Jadi Jurus RI Lawan Resesi Ekonomi

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro,
Sumber :
  • VIVA/Ridho Permana

VIVA – Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menegaskan, rencana pembangunan Ibu Kota Baru tidak akan terganggu dengan resesi ekonomi global.

Ia mengatakan, malah optimistis perekonomian Indonesia meningkat, ketika Ibu Kota Baru dibangun meskipun resesi ekonomi di berbagai negara sedang terjadi.

Menurut Bambang, para pengusaha di bidang properti maupun infrastruktur. justru melihat rencana pembangunan Ibu Kota Negara dari perspektif jangka panjang.

Pemerintah pun, lanjut dia, ingin mendorong pengembangan ibu kota baru ini menjadi aktivitas ekonomi yang counter cyclical, alias melawan siklus ekonomi global yang tengah mengalami resesi.

"Berusaha memperlambat economic slow down Indonesia. Daripada kita jatuh lebih dalam, kita coba tahan. Salah satunya dengan proyek ibu kota ini," kata Bambang di Jakarta, Kamis 26 September 2019.

Di satu sisi pemerintah juga menyiapkan antisipasi kebijakan lainnya. Bambang menuturkan bahwa secara teori banyak yang bisa dilakukan pemerintah untuk melawan siklus resesi ekonomi.

"Memang teorinya, kalau menghadapi resesi, goverment spending (belanja pemerintah)-nya harus lebih tinggi, tax rate (tarif pajak) harus diturunkan. Kemudian, tingkat bunga juga harus direlaksasi, itu teori dasarnya lah," kata Mantan Menteri Keuangan itu.

Pada 2020, Bambang pun menilai anggaran belanja pemerintah yang dialokasikan dalam APBN sudah cukup besar. Hal ini, tampaknya bisa mencegah Indonesia juga terkena dari resesi ekonomi.

"Ya tinggal kita melihat, apa yang bisa kita lakukan tahun depan, ya government spending selama APBN tepat sasaran, Rp2.500 triliun kan bukan jumlah yang kecil," tuturnya.