Menhub Janji Penumpang Tak Lagi Jadi Korban Kisruh Sriwijaya vs Garuda

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Sumber :
  • VIVAnews/Agus Rahmat

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memanggil Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Ari Askhara hingga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sore tadi. Rapat koordinasi terkait kisruh Garuda Indonesia dan Sriwijaya pun digelar. 

Pantauan VIVAnews, rapat tersebut berlangsung kurang lebih sekitar satu jam sejak Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi datang ke kantor Luhut sekitar pukul 16.30 WIB. Sementara itu,  juga hadir Yusril Ihza Mahendra selaku Kuasa Hukum Pemegang Saham Sriwijaya Air. 

Usai rapat, Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan bahwa rapat yang dipimpin oleh Luhut itu memutuskan, agar operasional Sriwijaya Air dan Garuda tetap dijalankan seperti kondisi sebelumnya. Sebab, perjanjian kerja sama antara Sriwijaya dan Garuda memang telah berakhir pada 30 Oktober 2019.

"Kami harapkan (operasional) bisa berlangsung beberapa saat sambil kita melakukan pembicaraan apabila ada perbedaan pendapat," kata Budi di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Kamis 7 November 2019. 

Budi mengatakan, pihak Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan melakukan audit atau evaluasi terhadap kondisi yang terjadi antara Garuda dan Sriwijaya. Setidaknya ini dilakukan dalam waktu sepekan.

"BPKP akan melakukan evaluasi terhadap kondisi kondisi itu, dan dengan dasar itu kita akan mengambil keputusan dan mengambil seluruh, menetapkan ketentuan-ketentuan yang akan diberlakukan," kata Budi.

Sebelumnya, akibat kisruh Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air ini sejumlah penerbangan Sriwijaya Air sempat terganggu atau terjadi delay.  Para penumpang pun jadi korbannya. 

Budi pun memastikan bahwa mulai besok, tak ada lagi delay penerbangan akibat kisruh kedua maskapai nasional itu. "Ya makanya mulai besok Insya Allah, enggak ada delay," kata Budi. (ren)