Deadlock! Sriwijaya Air Resmi Ceraikan Garuda Indonesia

Yusril Ihza Mahendra.
Sumber :
  • VIVA/Agus Rahmat

VIVA – Pengacara sekaligus salah seorang pemegang saham PT Sriwijaya Air, Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengakhiri kerja sama manajemen dengan Garuda Indonesia Grup. 

"Sriwijaya menganggap kerja sama dengan Garuda Grup selama ini merugikan kepentingan Sriwijaya, karena terlalu banyak konflik kepentingan antara anak-anak perusahaan GA dengan Sriwijaya," kata Yusril dalam keterangan resmi, Jumat 8 November 2019.

Dia mengatakan, bahwa perfomance Sriwijaya tidak bertambah baik di bawah manajemen yang diambil alih oleh Garuda Indonesia Group melalui Citilink. Perusahaan, lanjut Yusril, malah dikelola tidak efisien dan terjadi pemborosan yang tidak perlu.

Yusril mengatakan, telah datang ke kantor Garuda Indonesia tadi malam dengan niat menyelesaikan draf perpanjangan perjanjian kerja sama dengan Garuda Indonesia Group.

"Namun karena deadlock dalam menyusun board of directors, maka dalam rapat Jumat pagi, 8 November 2019 para pemegang saham memutuskan untuk mengambil langkah menghentikan kerjasama manajemen dengan Garuda Group," kata Yusril.

Nota pemberitahuan pengakhiran kerjasama itu dikirimkan ke Garuda, Citilink dan GMF hari ini. Sriwijaya juga memberitahukan secara resmi menteri perhubungan bahwa manajemen Sriwijaya kini diambil alih dan dijalankan sendiri oleh Sriwijaya.

"Sebagai langkah awal pengakhiran, para pemegang saham telah memutuskan mengangkat BOD Sriwijaya yang baru yang seluruhnya berasal dari internal Sriwijaya Air. Pihak Sriwijaya juga hari ini telah mengembalikan semua tenaga staf perbantuan dari Garuda Indonesia Group untuk tidak bekerja lagi di Sriwijaya," katanya.

Yusril mengatakan, langkah selanjutnya adalah pihaknya akan mengundang Garuda Indonesia Group untuk duduk satu meja membahas pengakhiran kerja sama yang sudah berlangsung selama setahun itu.

Pihaknya minta agar BPKP dan auditor independen melakukan audit terhadap Sriwijaya selama manajemen yang direksinya mayoritas berasal dari Garuda Indonesia Group untuk mengetahui kondisi perusahaan yang sesungguhnya selama di-manage oleh Garuda Indonesua Group.

Kepada masyarakat, Yusril memohon maaf atas kurang baiknya pelayanan Sriwijaya selama manajemennya ditangani oleh direksi yang mayoritas berasal dari Garuda Indonesia Grup.

"Selanjutnya, Sriwijaya akan kembali bekerja secara profesional melayani pelanggan sebagaimana selama ini dilakukan oleh Sriwijaya," tuturnya