Priyo: Menteri Mari Pangestu Ceroboh

Sumber :

VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Priyo Budi Santoso, meminta pemerintah mengkaji ulang kesepakatan perdagangan bebas ASEAN-China. Dalam pertemuan dengan sejumlah pimpinan serikat buruh, Priyo menyatakan perdagangan bebas tak memiliki pijakan nyata di Indonesia.

"Argumen para pemimpin buruh seperti ini hanya orang gila tidak bisa menerima," ujar Priyo setelah mendengarkan pendapat buruh mengenai perdagangan bebas ASEAN-China. "Argumen masuk akal dan sangat logis," ujarnya di ruang pimpinan Dewan, Senayan, Jakarta, Kamis 28 Januari 2010.
"Sebagai pimpinan dewan, sementara ini kami berdua merasa keputusan pemerintah memobilisasi dan menyetujui perdagangan bebas tidak ada pijakan realistis lagi. (Perlu) dikaji ulang," ujar politisi Golkar itu. "Menteri Mari Pangestu ceroboh," ujarnya.

Sebelumnya, pimpinan Serikat Pekerja Nasional Bambang Wiroyoso mengeluhkan pemberlakuan Perdagangan Bebas ASEAN-China. "Pemberlakuan FTA itu sudah berimbas, 188 ribu pekerja di-PHK. Itu baru di sektor tekstil, belum sektor yang lain," ujar Bambang.

Soal perdagangan bebas ini, kata Bambang, menteri-menteri berbeda sikap. Namun, tidak ada yang prorakyat kecil.

"Menteri Perdagangan kokoh pemberlakuan, Menteri Perindustrian mau nego, sementara Menteri Tenaga Kerja tidur aja," ujarnya. "Kami sudah berulang kali minta menteri, ayo turun ke pabrik kami. Nanti kami tunjukkan mana yang tidak beres. Tapi tidak ada," katanya.

"ACFTA kalau disampaikan pemerintah, itu peluang dan tantangan. Memang iya, tapi buat siapa? Buat pengusaha besar saja, pengusaha yang bisa ekspor," kata Bambang. "Faktanya pengusaha domestik tidak bisa."