BTN Targetkan Pertumbuhan Kredit 10 Persen Tahun Ini

Ilustrasi Bank BTN
Sumber :
  • Dok. BTN

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk mentargetkan fokus pada peningkatan kualitas bisnis perbankan, baik dari sisi portofolio kredit, layanan perbankan, maupun pendanaan pada tahun ini. Penyaluran kredit pun ditargetkan tumbuh 10 persen.

Hal tersebut merupakan hasil dari rapat kerja nasional BTN yang digelar 9 Januari 2020, untuk membahas strategi dan rencana bisnis perbankan tahun ini. Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury memaparkan target bisnis BTN di hadapan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo.  

Pahala mengungkapkan, bank dengan kode saham BBTN memasang target moderat terhadap kinerja kredit sesuai dengan asumsi pertumbuhan kredit yang dipatok Bank Indonesia. Yaitu, sekitar tumbuh 10 hingga 11 persen dibandingkan 2019. 

Kredit tersebut menurut Pahala, akan difokuskan ke sektor perumahan khususnya KPR bagi segmen milenial. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK), ditargetkan tumbuh sekitar 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan mengandalkan pertumbuhan dana murah .  

“Perbaikan kualitas bisnis BTN, baik portofolio kredit, funding maupun layanan ke nasabah itu lebih penting saat ini. Khususnya, untuk menghadapi peluang dan tantangan 2020 dengan menyiapkan fondasi bisnis, sejalan dengan model bisnis yang mengadaptasi dinamika pasar,” kata Pahala saat membuka Rapat kerja BTN di Jakarta, dikutip dari keterangannya, Sabtu 11 Januari 2020.

Dia menjabarkan, terkait dengan ketersediaan anggaran subsidi selisih bunga, BTN sudah menyikapinya. Dengan menyiapkan model bisnis untuk menjawab tantangan pasar KPR. Dengan memperkuat porsi KPR Non Subsidi dari kalangan milenial.

"Melalui inovasi produk layanan perbankan berbasis digital yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” tegas Pahala. 

Pahala optimistis, dengan strategi itu BTN masih dapat menangkap peluang di segmen properti. Apalagi saat ini masih tingginya permintaan rumah kecil. Serta makin maraknya sentra pertumbuhan ekonomi baru akibat pembangunan infrastruktur, perkembangan tempat wisata dan akan dibangunnya ibu kota baru. 

Selain itu lanjutnya, BTN akan terus mendukung Program Sejuta Rumah Pemerintah. Salah satunya dengan membuat model bisnis yang inovatif  dengan mengoptimalkan big data analytic.

"Sehingga kekuatan BTN di KPR bisa ikut mendorong pertumbuhan dana murah, transaksi, serta fee based income,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengingatkan, BTN harus mampu melakukan inovasi untuk menjalankan peran sebagai BUMN. Khususnya dengan menjadi value creator dan berkontribusi positif mendukung pembangunan namun juga menjaga long term sustainability bisnis perusahaan.

Menurut Kartika, brand BTN adalah brand yang sangat baik tapi memang ekosistem BTN harus digarap termasuk dengan para developer. BTN pun didorong terus menyelesaikan masalah backlog. 

Hal itu menurutnya bisa dilakukan dengan meningkatkan KPR non subsidi dan KPR subsidi khususnya yang menyasar segmen Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), TNI, ASN, Polri dan milenial. 

“Untuk hal ini, kita harus duduk bersama dengan para pemangku kepentingan untuk mendanai Program sejuta rumah ini dapat kita jalankan secara efektif namun dengan risiko yang terjaga,” katanya.