Rencana ZTE Investasi ke 5G, Nilai Investasinya Rp23 Triliun
- wartaekonomi
ZTE Corp mengatakan sedang mencari modal senilai 11,51 miliar yuan atau setara Rp 23,2 triliun dan berencana untuk menggunakan hasil untuk penelitian dan pengembangan (R&D) dari jaringan 5G serta modal kerja.
Pembuat peralatan telekomunikasi China mengatakan, Kamis (16/1/2020), pihaknya berencana untuk menerbitkan 381,098 juta saham A atau 8,27% total modal saham yang dikeluarkan pada saat penyelesaian kesepakatan kepada investor pihak ketiga yang independen dengan harga masing-masing 30,21 yuan.
Itu merupakan diskon 18,2% harga penutupan A-share ZTE sebesar 36,92 yuan di Shenzhen pada Rabu.
Baca Juga: ZTE–Smartfren Tandatangani Perjanjian Uji Coba Jaringan 5G di Indonesia
Saham A, yang dikenakan periode penguncian 12 bulan sejak tanggal pencatatan, akan dikeluarkan untuk 10 investor profesional atau institusi independen di Tiongkok.
Tidak ada pelanggan yang akan menjadi pemegang saham substansial setelah menyelesaikan penjualan saham, kata perusahaan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Perusahaan belum menanggapi permintaan email untuk mengomentari perincian dan identitas investor.
"Kami percaya penggalangan dana yang sukses akan memberi investor kepercayaan diri dalam upaya R&D ZTE dan dengan demikian potensi keuntungan saham dalam 5G," kata broker Jefferies dalam catatan penelitian seperti dilansir dari Reuters, Kamis (16/1/2020).
Baca Juga: Cihuy, Indonesia Dilirik Perusahaan China yang Mau Kembangkan Jaringan 5G Nih!
"Pandangan fundamental kami tetap negatif, tetapi harga saham jangka pendek dapat memiliki dukungan," kata Jefferies menambahkan khawatir tentang tekanan margin dan tekanan pangsa pasar pada 5G.
ZTE mengatakan, kesepakatan itu akan memungkinkannya untuk mempertahankan investasi tingkat tinggi dalam R&D, memastikan keunggulan kompetitif teknologinya, mengembangkan produk dan bisnis utamanya, serta membantu meningkatkan pangsa pasarnya di pasar arus utama.