Menhub Masih Pede Jadwal Operasional Kereta Cepat Tak Mundur Lagi

Terowongan Walini Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengaku percaya diri jadwal operasional kereta cepat Jakarta-Bandung tak mundur lagi. Kini, pemerintah menargetkan proyek kerja sama dengan China itu bisa beroperasi pada akhir 2021.

Sebab, Budi menjelaskan, pihaknya telah mengecek langsung ke lokasi pengerjaan proyek tersebut. Menurut pantauan di lapangan, Budi masih optimis bahwa pengerjaan dan perencanaan proyek tersebut secara operasional masih akan sesuai jadwal.

"Saya kemarin langsung ke tempat (pengerjaan proyek). Kalau dari apa yang saya lihat di tempat, mereka bekerja normal. Itu mestinya tidak mundur," kata Budi Karya saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 26 Februari 2020.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Panjaitan sebelumnya menyebut, proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa terkena dampak dari wabah virus corona.

Sehingga, hal itu juga berpotensi membuat jadwal operasional dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut mundur dari target awalnya di tahun 2021 mendatang.

Luhut sebelumnya memprediksi, mundurnya jadwal operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu karena faktor bahan baku dan para pekerja, yang tertahan di China. Sebab, dengan adanya wabah virus Corona, pemerintah Indonesia telah menangguhkan sementara seluruh penerbangan dari dan ke China.

Meski tak menyangkal hal itu, namun Budi Karya menegaskan bahwa semestinya hal itu tak berlaku bagi pengiriman bahan baku demi keperluan proyek tersebut. "Kalau bahan baku tidak (ada hambatan)," ujarnya.

Luhut sebelumnya juga menjelaskan, faktor bisa mundurnya proyek kereta cepat adalah tenaga kerja asal China di level manajer dan konsultan, yang mudik belum bisa kembali bekerja di proyek tersebut karena penerbangan ke Indonesia dihentikan sementara.

Selain masalah tenaga kerja, hal lain yang juga menjadi kendala menurut Luhut adalah soal bahan baku, karena sebagian material bahan baku bagi proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu pun memang berasal dari China.

Apalagi, sebagian besar kegiatan ekonomi di China juga terhenti, termasuk tak beroperasinya pabrik-pabrik yang memproduksi material bahan baku tersebut.