Hayono Imbau As'ad Syam Mundur dari DPR

Diskusi Sahid : Hayono Isman dan Syamsuddin Haris
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman mengimbau As'ad Syam, anggota Fraksi Demokrat yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan Tinggi Jambi karena kasus korupsi, agar mengundurkan diri dari keanggotaannya di DPR.

"Sebaiknya Pak As'ad berjiwa besar dan mengundurkan diri dari DPR. Tidak perlu menunggu keputusan partai," kata Hayono di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin 26 Juli 2010. Ia menambahkan, SBY selaku Ketua Dewan Pembina Demokrat sendiri telah mengamanatkan kepada seluruh kader untuk menjaga Demokrat sebagai partai yang bersih.

"Buat apa Pak As'ad lari? Kalau lari, bagaimanapun akan tertangkap. Jadi harus ikhlas memenuhi panggilan Kejati dalam rangka menghormati hukum," ujar Hayono. As'ad memang telah divonis empat tahun penjara oleh MA atas kasus korupsi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Muaro Jambi senilai Rp 4,5 miliar.

Namun As'ad tak juga muncul di Kejati untuk menjalani masa tahanannya, sehingga ia dimasukkan ke dalam DPO. As'ad sempat muncul di DPR minggu lalu untuk memberikan keterangan kepada Badan Kehormatan (BK) DPR dan menjelaskan kasus hukum yang membelitnya tersebut. Hingga saat ini, BK masih terus menyelidiki kasus As'ad tersebut.

As'ad telah berkomunikasi dengan Ketua Divisi Hukum Partai Demokrat, Denny Kailimang. Denny sempat menyatakan, terdapat kejanggalan dalam putusan MA terkait vonis terhadap As'ad. Kejanggalannya pertama, kasasi diajukan jaksa atas vonis bebas di Pengadilan Negeri, dan kedua, terdapat perbedaan nomor perkara di putusan kasasi dengan nomor perkara di Pengadilan Negeri.

Hayono mengatakan, kalau As'ad belum divonis bersalah, maka azas praduga tak bersalah harus dijunjung tinggi. "Tapi kalau sudah divonis, tentu partai akan membantu secara advokasi," ujar Hayono.

"Kalau Pak As'ad tidak mundur dari DPR, maka partai harus mengambil langkah-langkah tepat untuk memberikan keputusan terkait dirinya," ujar Hayono. (umi)