ANZ Bantah Tawarkan Kredit Via SMS Spam

ANZ Bank
Sumber :
  • www.atkinsigns.co.nz

VIVAnews - Kebocoran data pengguna layanan telekomunikasi sehingga berbuntut pada banjirnya tawaran kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA) melalui pesan layanan singkat (SMS) spam telah mengganggu masyarakat.

Namun, PT ANZ Panin Bank membantah melakukan pengiriman SMS tersebut. Country Marketing and Communication Head ANZ Panin Bank, Melati Salim, menuturkan, kerahasiaan data nasabah merupakan prinsip yang harus dipatuhi semua bank.

"Jadi, kami tidak mungkin membocorkan data tersebut," kata Melati kepada VIVAnews.com di Jakarta, Rabu, 26 Januari 2011.

Dia menjelaskan, manajemen ANZ tidak mengetahui terjadinya kebocoran data-data tersebut. Apalagi, kata dia, orang bisa saja mengirim SMS secara acak. "Masalah ini masih terus diselidiki," ujarnya.

Meski demikian, dia membenarkan sejak mengakuisisi portofolio Royal Bank of Scotland (RBS) di Indonesia, ANZ kini memiliki bisnis personal loan. Namun, pihaknya tidak melakukan penawaran personal loan lewat SMS.

Menurut dia, praktik SMS spam bukan tindakan yang disahkan oleh bank. Karena bagaimanapun jika datanya ilegal, tindakan itu tidak boleh dilakukan.

"Tapi, anggaplah jika itu memang ada, itu tidak pernah diberikan oleh bank. Kalau yang resmi dari bank, kami tidak pernah membenarkan SMS spam," kata Melati.

Meski demikian, Melati menjelaskan, selama ini, ANZ berkomunikasi dengan nasabah mengenai produk yang dikeluarkan di antaranya lewat SMS. Misalnya, dengan menjelaskan keuntungan memiliki kartu kredit yang akan memperoleh diskon bila berbelanja di lokasi tertentu.

Informasi tersebut, menurut dia, akan diberitahukan melalui SMS bagi yang telah menjadi nasabah dan mereka bersedia untuk menerima informasi seperti itu.

"Kami memang mengirimkan SMS berupa benefit dari kartu kredit kepada nasabah. SMS itu atas nama ANZ bukan dalam bentuk nomor ponsel," tuturnya.

Melati menjelaskan, jika karyawan terbukti mengirimkan SMS spam, manajemen ANZ akan melakukan tindakan tegas mulai dari peringatan hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dia juga mengaku banyak SMS yang mengatasnamakan ANZ atau bank lain. Namun, pihak pengirim belum diketahui, sehingga tidak bisa ditindak. "Satu-satunya cara, kami harus menyelidiki satu-satu dan upaya itu belum tuntas," tuturnya.