Untuk Kali Kelima, BI Rate Tetap 6,75%

Bank Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Setelah terakhir kali menaikan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) pada Februari lalu, Bank Indonesia untuk kelima kalinya pada tahun ini mempertahankan BI rate pada level 6,75 persen. Keputusan ini sebagai upaya bank sentral menjaga peningkatan kegiatan perekonomian yang disertai stabilitas yang tetap terjaga.

"Ke depan BI tetap mewaspadai potensi risiko tekanan terhadap stabilitas makroekonomi, khususnya yang berasal dari berlanjutnya aliran masuk modal asing dan tingginya harga komoditas global," ujar Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dalam keterangan pers di Gedung BI, Jakarta, Selasa, 12 Juli 2011.

BI memperkirakan laju inflasi pada tahun ini akan tetap terkendali dan dapat lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Syaratnya, pemerintah tidak membuat perubahan kebijakan di bidang harga energi serta tetap terjaganya pasokan dan distribusi bahan pangan.

Darmin menegaskan, lembaganya akan terus menerapkan bauran kebijakan moneter dan kebijakan makroprudensial, dengan penekanan pada pengendalian likuiditas domestik, aliran masuk modal asing, dan apresiasi Rupiah yang sejalan dengan tren apresiasi nilai tukar di kawasan Asia.

Dengan penerapan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial tersebut, BI optimistis mampu menjaga stabilitas makro dan membawa inflasi kepada sasaran yang ditetapkan, yaitu 5 persen plus minus 1 pada tahun 2011 dan 4,5 persen plus minus 1 pada tahun 2012.

Pada bagian lain, Darmin juga mengungkapkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) untuk keseluruhan tahun 2011 diprakirakan masih mengalami surplus yang relatif besar. Hal ini seiring dengan masih kuatnya aliran masuk modal asing, termasuk dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), dan transaksi berjalan yang diperkirakan masih surplus meskipun mengalami penurunan.

Penurunan surplus transaksi berjalan itu terjadi seiring peningkatan impor terkait kenaikan permintaan domestik dan harga impor terutama minyak bumi dan gas (Migas). Di sisi transaksi modal dan finansial, aliran masuk modal asing diprakirakan masih berlanjut seiring dengan peningkatan kegiatan ekonomi domestik dan persepsi investor yang positif terhadap fundamental perekonomian Indonesia.

Hingga Juni 2011, bank sentral mencatat cadangan devisa Indonesia telah mencapai US$119,7 miliar. Dana tersebut setara dengan 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. (eh)