Bank Muamalat Incar 73 Ribu Nasabah Baru

Bank Muamalat
Sumber :
  • atestate.org

VIVAnews - PT Bank Muamalat Indonesia menyasar penambahan jumlah nasabah pada tahun ini menjadi 270 ribu orang atau naik 35 persen dari sebelumnya 197 ribu nasabah. Upaya itu dilakukan dengan meningkatkan aksesibilitas dengan menambah jumlah kantor dan mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

Rencananya hari ini, bank syariah pertama di Indonesia itu akan meresmikan sebanyak 9 kantor baru di Palembang, Sumatera Selatan. Kantor-kantor baru tersebut berlokasi di beberapa kabupaten di wilayah Sumatera Selatan yaitu Prabumulih, Muara Enim, Baturaja, Lubuk Linggau serta Kayu Agung serta dua kantor baru di wilayah kota Palembang

”Aksesibilitas merupakan salah satu prioritas Bank Muamalat dalam meningkatkan loyalitas nasabah, hal ini mendorong Bank Muamalat untuk terus membuka kantor-kantor baru di penjuru Indonesia," ujar Direktur Utama Bank Muamalat, Arviyan Arifin, dalam keterangan tertulisnya di Palembang, Kamis, 12 Januari 2012.

Arviyan menjelaskan, Bank Muamalat menyasar masyarakat Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) sebagai salah satu pasar utamanya pada 2012. Pionir perbankan syariah ini menargetkan mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) hingga Rp2,8 triliun pada 2012 dari wilayah tersebut.

Posisi DPK bank syariah per akhir 2011 menunjukkan bahwa produk-produk tabungan (saving account) dan giro (current account) berkontribusi hingga 35,5 persen atau sekitar Rp560,9 miliar dari total portofolio penghimpunan dana sebesar Rp1,58 triliun.

Adapun dana non ritel, Arviyan melanjutkan, dari produk deposito berkontribusi sebesar 64,4 persen atau sekitar Rp1,01 triliun. Dari aspek penanaman dana, wilayah ini mencatat total financing sebesar Rp992,16 miliar. Sektor ritel mendominasi penyaluran dana dengan berkontribusi sekitar 70 persen di sebagian besar wilayah. Porsi ritel bahkan melebihi 95 persen dari total pembiayaan di Provinsi Bangka Belitung dan Jambi.

Ekspansi pembiayaan selama ini banyak disalurkan pada sektor perkebunan, pertambangan, perdagangan, dan koperasi. "Sektor properti juga cukup dominan, dengan porsi yang signifikan di beberapa daerah, misalnya di Provinsi Jambi yang mencapai 58 persen dari total portofolio pembiayaan," jelasnya.

Arviyan menambahkan, dana pihak ketiga diproyeksi meningkat 77,2 persen dari posisi Rp1,58 triliun menjadi Rp2,8 triliun pada 2012. Adapun ekspansi pembiayaan juga diproyeksi meningkat signifikan sebesar 111,6 persen dari Rp992,1 miliar pada 2011 menjadi Rp2,1 triliun.

”Kami optimis, Sumbagsel dapat menjadi salah satu mesin penggerak akselerasi pertumbuhan Bank Muamalat tahun ini. Semoga kehadiran Bank Muamalat dapat memberi kontribusi signifikan dalam mendukung aktivitas ekonomi masyarakat Sumbagsel," tutur Arviyan. (art)