Ribuan Napi Perempuan Terancam Tak Ikut Pilkada Jabar

Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin di Bandung.
Sumber :
  • Antara/ Agus Bebeng

VIVAnews - Ribuan narapidana wanita di lembaga pemasyarakatan (Lapas) seluruh Jawa Barat terancam tidak ikut pemilihan gubernur Jabar, 24 Februari 2013 mendatang. Sedikitnya sosialisasi diduga menjadi penyebab keengganan mereka ikut memilih.

Di antara sekian banyak lapas itu, KPU Provinsi Jabar sendiri baru melakukan sosialisasi pemilihan gubernur di lapas wanita Sukamiskin, Bandung. Di 26 kota kabupaten di Jawa barat minimal ada satu lembaga pemasyarakatan. Untuk Bandung sendiri ada tiga lapas. Di setiap lapas selalu ada napi wanita.

"Saya sedih meski narapidana para wanita ini mempunyai hak suara untuk ikut pemilihan gubernur, ada ribuan napi wanita di berbagai lapas yang belum mengetahui kapan waktu pemilihan gubernur dan siapa calon gubernur Jawa Barat," kata calon Gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka di Bandung, Sabtu.

Ia mengatakan, sosialisasi di lapas memang agak sulit.  "Harus menempuh prosedural yang rumit, tidak seperti di luar lapas, terutama masalah keamanan. Kalau KPU meminta, saya siap bantu untuk sosialisasi pemilihan Gubernur di dalam lapas," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Secara terpisah Ketua Kelompok Kerja Sosialisasi KPU Jabar, Ferdhiman, menjelaskan pihak KPU Jawa Barat memang baru melakukan sosialisasi di Lapas Wanita Sukamiskin. Dalam sosialisasi itu KPU memperkenalkan lima pasangan calon gubernur Jawa Barat di hadapan 215 napi wanita.

"Pilihlah yang sesuai dengan pilihan hati, pemikiran dan penilaian bahwa pasangan calon tersebut bisa membawa rakyat ke jalan hidup yang lebih baik. Hak pilih kita sebagai perempuan sama dengan laki-laki," katanya.

Ratusan Napi Siap Memilih

Setelah sosialisasi digeber di LP Sukamiskin, ratusan narapidana bersiap menunaikan hak pilihnya. Ketua Sekretariat Wilayah Koalisasi Perempuan Indonesia (Sekwil KPI) Jawa Barat, Qodarliyah Umun, mengatakan, "Banyak wanita warga binaan lembaga pemasyarakatan yang belum mengetahui tanggal pemilihan gubernur. Mereka juga tidak tahu siapa calon gubernur mereka."

Fakta ini terungkap dari pertanyaan kapan dan siapa calon gubernur Jawa Barat yang ditanyakan langsung pada 215 wanita warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita  Sukamiskin.

Padahal, kata dia, salah satu jalan agar perempuan di Indonesia khususnya di Jawa Barat terbebas dari segala bentuk kekerasan adalah menggunakan hak pilih pada Pilgub. (umi)