Batavia Air Tunggak Utang Miliaran Rupiah ke Pengelola Bandara

Calon Penumpang Batavia Tuntut Refund Tiket
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Pailitnya maskapai Batavia Air ternyata masih menyisakan berbagai masalah. Salah satunya adalah utang Batavia Air kepada para pengelola bandara, PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II.

Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha, menjelaskan, saat ini Angkasa Pura I sedang mengumpulkan seluruh data piutang perusahaan kepada Batavia Air. Laporan lengkap total piutang ini akan selesai pada 1-2 hari mendatang.

"Total utangnya kami perkirakan Rp3-4 miliar," kata Farid saat dihubungi VIVAnews, Senin 4 Februari 2013.

Farid mencatat, bandara-bandara dengan lalu lintas tinggi seperti Surabaya, Makassar, dan Bali memiliki piutang yang paling besar. "Bali, kemarin dihitung bisa mencapai Rp800 juta dan ada juga di atas Rp1 miliar. Namun, angka pastinya masih sedang dihitung," katanya.

Setelah dihitung, dia menjelaskan, Angkasa Pura I segera meminta surat pengakuan utang kepada Batavia. Angkasa Pura I segera mengajukan total utang Batavia dalam rapat kreditor yang digelar oleh kurator.

Ia optimistis piutang Angkasa Pura I akan dibayar oleh Batavia Air, walaupun dengan skema proporsional. Batavia Air saat ini masih memiliki aset berupa pesawat. "Kami pernah mengalami situasi seperti ini, yaitu saat Adam Air bangkrut. Kami dibayar, walaupun secara proporsional," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura II, Trisno Heryadi, menjelaskan, perusahaan tidak ingin mempermasalahkan utang Batavia Air terlebih dahulu. Saat ini, Angkasa Pura II fokus mengantisipasi gejolak penumpang Batavia Air di seluruh bandara yang dikelolanya.

"Sebagai mantan mitra, kami ingin membantu Batavia Air untuk recovery dari kolaps," katanya saat dihubungi VIVAnews.

Ia mengakui, Batavia Air memiliki piutang hingga miliaran rupiah kepada Angkasa Pura II. Untuk itu, perseroan akan mengikuti sesuai mekanisme yang ada, yaitu menyerahkan daftar piutang Angkasa Pura II kepada kurator.

"Kami ikuti saja mekanisme yang ada, jangan sampai oportunis memanfaatkan kepailitan Batavia Air," katanya.

Kepala Divisi Operasional Angkasa Pura II Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani, menjelaskan, Batavia Air memiliki utang Rp1 miliar kepada operator bandara di Kalimantan itu.

"Kami tunggu saja bagaimana mereka menyelesaikan utang, karena masih punya aset 15 pesawat," katanya. (art)