Mungkinkah Melakukan Seks di Luar Angkasa?
Jumat, 19 April 2013 - 05:06 WIB
Sumber :
- Orbital Technologies
VIVAnews
- Melakukan perjalanan ke luar angkasa menghabiskan waktu yang sangat panjang. Belum lagi resiko-resiko terburuk dari perjalanan itu. Skenario terburuk adalah mati dan jasad Anda melayang-layang di luar angkasa.
Misalnya 'tamasya' ke planet Mars yang digagas oleh jutawan Dennis Tito melalui Inspiration Mars Foundation. Diperkirakan perjalanan pergi dan pulang ke Planet Mars akan memakan waktu sampai 501 hari.
Baca Juga :
"Mungkin ini rencana terselubung Inspiration Mars Foundation dengan mencari awak penumpang yang sudah menikah," lanjut Woodmansee.
Faktanya, melakukan aktivitas berat di mikro gravitasi sangat sulit dan beresiko. Menurut Athena Andreadis, ahli biologi dari University of Massachusetts Medical School, sangat sulit melakukan hubungan seks di gravitasi nol.
"Di luar angkasa Anda tidak memiliki traksi (gaya gesek maksimum yang bisa dihasilkan antara dua permukaan). Artinya, akan sulit menciptakan gesekan saat berada di luar angkasa," ujar Andreadis.
Selain itu, ada dampak berbahaya melakukan hubungan seks di luar angkasa. Pembuahan pada gravitasi nol dapat mengakibatkan kehamilan ektopik. Ektopik adalah suatu kondisi kehamilan dimana sel telur yang sudah dibuahi tidak menempel di rahim si ibu, tapi melekat pada lain.
Yang paling berbahaya adalah tanpa perlindungan atmosfer dan tingkat radiasi tinggi dipastikan akan mengakibat cacat kelahiran.
"Sampai saat ini, bayi selalu diciptakan dan lahir di ruang yang normal. Saya belum tahu apa jadinya jika bayi dilahirkan di luar angkasa," kata Woodmansee.