Ustaz Khalid Basalamah: 99,9 Persen Rumah Tangga Rusak Karena Ini
- Tangkapan Layar
VIVA Lifestyle – Pendakwah ternama, Ustaz Khalid Basalamah menyarankan orang-orang yang sudah berumah tangga agar lebih bisa mengontrol pergaulannya di luar. Sebab menurutnya, sebagian besar rumah tangga bisa rusak karena hal tersebut.
"Kontrol pergaulanmu. 99,9 persen rumah tangga rusak karena pergaulan, penyebab utamanya ini," ujar Ustaz Khalid dalam sebuah video yang diunggah di Instagram @mahasiswa.salaf, dikutip VIVA, Kamis 16 Mei 2024. Yuk, scroll untuk tahu lebih lanjut.
"Ibu-ibu banyak teman, temannya ini suaminya lebih kaya. Ditarik retorika kehidupan itu di dalam sini. Suami kita mampu membelinya begini. Ranjang yang bisa dibeli Rp5 juta, yang sana beli ranjang misalnya Rp150 juta. Gak bisa ketemu. Kalau tarik itu ke sini bakal kacau semua," tambah Ustaz Khalid mencontohkan.
Lebih lanjut, sang pendakwah turut memberikan contoh lain. Kali ini, berkaitan dengan penampilan.
"Si laki-laki liat istri, suami-istri temannya selalu berpenampilan seperti A atau B atau C. Lalu, istrinya tidak seperti itu. Dia mau tarik itu ke sini (rumah tangganya), susah. Gak bisa. Maka mungkin fisiknya pasangan kita seperti ini. Makanya ada namanya Gadhul Bashar, turunkan pandangan. Perempuan disuruh pakai hijab. Semua itu tujuannya untuk itu. Untuk meredam supaya orang jangan cemburu," tuturnya.
Dari contoh-contoh tersebut, Ustaz Khalid Basalamah meminta kita untuk lebih mengontrol pergaulan, terutama jika sudah berumah tangga. Ustaz Khalid mengatakan, jangan pernah memasukkan orang ketiga, termasuk pola hidup dan pergaulan ke dalam rumah tangga kita.
"Ada orang Subhanallah, ada banyak perempuan saya temukan begitu, kasus ibu-ibu semua yang dihadapin suaminya pemikirannya temannya. Sampai pernah terjadi perceraian, ini dia masih cinta sama suaminya, suaminya juga cinta sama dia, ribut sedikit dia akhirnya konsultasi sama temannya masih gadis tua gak menikah, orang ini gak ada pengalaman rumah tangga diajak musyawarah sama dia. Kesimpulan terakhir suruh cerai. 'Kau juga bisa hidup kok kayak saya, saya tidak ada suami tapi saya bahagia. Saya bisa kerja.' Ajukan perceraian. Subhanallah. Gara-gara pergaulan tuh bahaya sekali," tuturnya.
Tidak hanya perempuan, Ustaz Khalid pun memberikan contoh dari sisi laki-laki.
"Kadang-kadang bapak-bapak kalau lagi ngumpul sama temen, jangan terpengaruh dengan perkataan itu. Nih yang pulang duluan berarti takut sama istrinya. Kuat-kuatan nunggu di situ sampai jam 12 sampai jam 1 (malam). Ngapain, untuk apa? Pulang. Lebih enak sama istri bisa ngobrol, bisa bercumbuan, bisa makan sama-sama. Ngapain sama teman-teman ngabisin waktu. Tapi ini pergaulan bahayanya di situ. Dia akhirnya dipancing-pancing untuk itu," sambungnya.
Ustaz Khalid mengatakan, suami pun tak perlu malu untuk mengurus istri. Terlebih, jika istri sedang sakit suami harus siaga termasuk untuk mengantarnya ke rumah sakit. Hal ini pun sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, ketika meminta menantunya, Utsman bin Affan untuk tidak usah ikut berperang karena istrinya yang tidak lain putri dari Rasulullah, Ruqqayah, sedang sakit.
"Utsman bin Affan, itu tidak ikut berperang di perang Badar, kenapa? Karena istrinya Ruqqayah sedang sakit, anak Rasulullah SAW. Sampai Rasulullah bilang, jangan kau urus (perang), Utsman urus istrimu. Betul anak Nabi SAW, tapi tidak dianggap aib. Tidak jadi jihad gara-gara istrinya sakit. Bukan aib itu," pungkas Ustaz Khalid.
Menurutnya, seorang suami tidak perlu malu untuk menemani hingga mengantar istri. Begitu pun jika seorang istri tunduk dengan suami, tidak perlu juga merasa malu.
"Asma binti Abu Bakar Radhiallahu anha berkata, saya sangat bakti dengan Zubair, suaminya. Sampai saya menyiapkan makanannya, minumannya, pakaiannya, air yang dia pakai yang saya bawa dari jarak jauh dari sumur. Zaman sekarang sudah tinggal buka keran selesai. Dulu Asma binti Abu Bakar memikul dengan punggungnya, bawa air untuk suaminya mandi. Dan saya mengurus anak-anaknya serta menggantikan sepatu kudanya. Jadi sangat luar biasa, dan mereka tidak merasa aib dengan itu. Karena dia kejar ridhonya Allah di sini," tukasnya.
Maka dari itu, untuk memaksimalkan hubungan dengan pasangan, Ustaz Khalid menyarankan untuk mengontrol pergaulan.
"Ingat kata Nabi SAW, seseorang sesuai dengan agama temannya. Hati-hati teman-teman sekalian. Kita bergaul dengan pengangguran kita jadi pengangguran. Kita bergaul dengan pemabuk, kita jadi pemabuk. Saya kasih contoh, kalau saya bergaul dengan 10 orang perokok, saya tidak merokok. Hari pertama kedua, kita akan terbiasa minimal dengan baunya. Seminggu mereka akan bilang coba aja sebatang. Sebulan kita akan merokok bersama mereka. Setahun bisa jual rokok," jelasnya.
"Kita balik sekarang. Saya punya 10 orang teman penghapal Alquran, saya gak bisa ngaji. Bodoh sekali huruf Hijaiyah pun tidak tau. Hari pertama, kedua saya malu, seminggu kemudian mulai belajar huruf Hijaiyah. Sebulan kemudian bisa ngaji, setahun kemudian bisa hapal Quran bersama mereka. Hati-hati pergaulan, bergaul sama orang rusak, rusak kita. Bergaul dengan orang baik, maka baik kita," tutup Ustaz Khalid Basalamah.