Defisit Kembar Ancam Arus Masuk Investasi ke RI

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Menteri Keuangan Chatib Basri mengingatkan adanya risiko berubahnya persepsi global terhadap fundamental ekonomi Indonesia jika permasalahan defisit kembar (twin defisit), yaitu defisit neraca pembayaran dan perdagangan tidak segera diantisipasi.

Menurut Chatib dalam rapat pembahasan RAPBN-P 2013 dengan Komisi XI di Gedung DPR, Jakarta, Senin 27 Mei 2013, ancaman twin defisit dalam waktu dekat dapat menghambat laju investasi yang sedang deras masuk ke Indonesia saat ini.

"Dalam jangka pendek memang akan masuk, tetapi jika persepsi investor terhadap Indonesia ini mengalami risiko karena fiscal deficit-nya yang besar akan terganggu," ujar Chatib .

Dirinya menjelaskan, di satu sisi dampak dari pengetatan fiskal yang dilakukan Amerika Serikat dan negara-negara kawasan Eropa yang terkena krisis, memberi keuntungan bagi Indonesia. Namun, jika pemerintah tidak bisa memanfaatkan momentum itu dengan menyelesaikan permasalahan defisit kembar tersebut, potensi keluarnya arus modal asing sangat mungkin terjadi.

"Dan akibatnya, akan menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," tambah Chatib.

Menurut Chatib, hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan mengapa pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsid agar subsidi yang diberikan tidak menekan neraca pembayaran dan akhirnya menimbulkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara.

"Tapi argumen yang paling utama adalah keadilan dari anggaran sendiri, di mana alokasi dari BBM banyak dinikmati oleh kalangan atas. Maka, lebih baik anggaran ini lebih dialokasikan ke kelompok miskin, kesehatan, dan lain-lain. Maka dari itu, pemerintah perlu melakukan penyesuaian harga BBM," tuturnya. (umi)