Produktivitas Kopi RI Terancam Menurun
Senin, 3 Juni 2013 - 15:24 WIB
Sumber :
- REUTERS/Ulises Rodriguez
VIVAnews -
Peneiliti Pusat Peneilitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka/ICCRI), Ucu Sumirat, Senin 3 Juni 2013, menyatakan perkebunan-perkebunan kopi rakyat di Indonesia kebanyakan sudah melewati usia 30 tahun.
Padahal, usia ideal tanaman kopi yang produktif adalah 5-20 tahun. "Tanaman kopi dapat disebut tua jika telah melewati usia 20 tahun," katanya dalam keterangan tertulis.
Baca Juga :
Dengan rata-rata populasi tanaman kopi di Lampung sebesar 2.000 per hektar maka populai tanaman kopi mencapai 326 juta pohon. Diperkirakan, 50 persen dari total pohon kopi di Lampung merupakan lahan turun menurun dengan usia pengelolaan lebih dari 20 tahun.
"Dari ilustrasi itu, kira-kira populasi tanaman kopi yang tidak produktif di Lampung mencapai 160 juta pohon," katanya.
Direktur Puslitkoka, Teguh Wahyudi, mencaratat fenomena tanaman kopi tua tidak hanya terjadi di Lampung, melainkan di berbagai daerah seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
"Data United States Departemen of Agriculture (USDA) menyebutkan populasi tanaman kopi tua di Indonesia mencapai 30 persen total populasi," katanya.
Jika hal ini tidak segera diatasi, lanjutnya, maka penurunan reputasi Indonesia sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia hanya tinggal menunggu waktu.
Padahal, kopi salah satu komoditi perkebunan andalan Indonesia yang menopang lebih dari 1,4 juta petani dengan nilai ekspor biji kopi pada 2012 mencapai US$1,25 miliar (data BPS).
"Perlu kerjasama dan perhatian yang memegang peranan langsung dalam mata rantai produksi dan bisnis kopi," katanya.