IHSG Akhirnya Terkoreksi Seiring Tekanan Jual Asing

Reaksi seorang pialang melihat indeks harga saham turun.
Sumber :
  • REUTERS

VIVAnews - Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 43,98 poin atau 0,85 persen ke level 5.144,04 pada penutupan perdagangan Senin, 8 Desember 2014.

Melemahnya indeks saham di bursa seiring dengan 226 saham turun, 81 saham naik dan sebanyak 74 saham tidak mengalami perubahan.

Berdasarkan pengamatan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), volume perdagangan mencapai 7,03 miliar saham dengan nilai sebesar Rp5,15 triliun.

Meskipun berakhir dengan pelemahan, namun indeks saham tercatat sempat menyentuh level tertingginya di 5.207,22. Sedangkan, angka 5.124,54 menjadi level terendah di sepanjang perdagangan hari ini.

Adapun indeks saham unggulan LQ45 juga ikut tergelincir sebesar 1,06 persen ke 884.28. Kemudian, indeks JII turun 1,09 persen ke 680.77 dan indeks IDX30 merosot 1,03 persen menjadi 454.06.

Demikian halnya dengan semua sektor saham yang terlihat terkoreksi. Sektor saham pertambangan dan properti memimpin kerugian dengan masing-masing anjlok 2,33 persen dan 1,73 persen.

Kondisi serupa tampak pada aktivitas pemodal asing di pasar reguler. Hingga ditutupnya sesi kedua, aksi jual menekan pembelian dengan penjualan bersih (net foreign sell) mencapai Rp430,10 miliar.

Untuk saham-saham yang harus terpukul mundur, antara lain PLAS dari Rp1.620 ke Rp1.500, KBLV dari Rp2.665 ke Rp2.550 dan BALI dari Rp2.155 ke Rp2.050. Sebaliknya, saham-saham yang berhasil terdongkrak naik, yakni MYOR dari Rp22.675 ke Rp23.400, GGRM dari Rp59.575 ke Rp59.875 dan TSPC dari Rp2.965 menjadi Rp3.050.

BACA JUGA: