Konyol, Pria Ini Sewakan Mobil untuk Ditiduri Malam Hari

Mobil Tesla yang disewakan untuk ditiduri.
Sumber :
  • Foto: Dok Steve Sasman

VIVA.co.id – Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk menambah uang saku. Hal ini sah-sah saja, selama halal dan tidak merugikan orang lain, atau bertentangan dengan hukum. Setidaknya, cara itu dilakukan seorang pria asal Amerika Serikat, Steve Sasman.

Hanya saja, cara Sasman memperoleh uang tambahan ini terdengar konyol dan aneh, yaitu menyewakan Tesla Model S laiknya seperti sebuah hotel.

Dilansir Dailymail, Senin 26 Januari 2015, bagi konsumen yang ingin tidur di mobil listrik tersebut, Sasman membanderolnya US$85 per malam atau sekitar Rp1 juta. Penyewaan ini dilakukan di rumahnya, di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat.

"Aku sudah tidur di tempat ini tiga kali, jadi mengapa tidak membiarkan orang lain melakukannya?" ujar Sasman.

Dia mengklaim, fasilitas tempat sewaannya tersebut merupakan "hotel tercepat di dunia". Konsumen yang ingin bermalam di dalam mobil listrik tersebut, telah difasilitasi tempat tidur berukuran panjang hampir dua meter dan lebar hampir satu meter, serta dilengkapi seprai, selimut, dan juga bantal.

Selain itu, hotel ini mengizinkan tamunya untuk mengakses internet dengan layar 17 inch dan juga remote untuk mengatur suhu udara.

Hanya saja, mobil tersebut tetap diparkirkan di dalam garasi rumah. Kendati demikian, menurut Sasman, tamunya bisa memiliki akses untuk ke dapur, ruang tamu, ruang televisi, dan juga kamar mandi di rumahnya.



"Tesla memang merupakan alat transportasi saya, jadi saya akan meminta Anda (tamu) untuk keluar sebelum jam 08:00 pagi. Karena, mobil itu akan saya gunakan untuk bekerja. Tapi, ini fleksibel, bisa diatur,” kata Sasman.

Dengan banderol tersebut, Sasman tidak memberikan fasilitas lain seperti mengendarai mobil listriknya yang sanggup berakselerasi dari 0-100 km per jam dalam waktu empat detik sebelum mencapai kecepatan penuh di angka 130 mph atau sekitar 210 km/jam.



Karena di dalam mobil, pria yang memiliki kepala plontos ini juga melarang tamunya untuk membawa hewan dan juga merokok.

Namun kabar buruknya, "hotel pribadi" yang dibeli empat bulan lalu tersebut hingga saat ini masih belum ada yang menyewanya. (art)

Baca juga: