Pengamat: Pertalite Akal-akalan Naikkan Harga BBM

Antrean BBM
Sumber :
VIVA.co.id - Rencana pemerintah yang segera memasarkan produk baru bahan bakar minyak (BBM) Pertamina, pertalite, akhir bulan ini masih menjadi sorotan publik. Bahkan, langkah tersebut dinilai sebagai akal-akalan pemerintah untuk menaikkan harga jual BBM sejenis premium.

Untuk diketahui, pertalite merupakan BBM dengan RON 90 yang harganya akan di atas premium RON 88 dan di bawah pertamax RON 92. Artinya, dari sisi harga maka pertalite akan lebih mahal dari premium.

"Mengganti premium dengan pertalite adalah kebijakan yang sangat tidak fair dan tidak pro rakyat. Ini, karena pada dasarnya rakyat sudah membeli premium dengan harga yang sudah tidak ada muatan subsidi dari pemerintah," ujar Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria kepada VIVA.co.id, Minggu 19 April 2015.

Sofyano menjelaskan, dengan pemerintah membuat kebijakan menghapus premium dan memaksa masyarakat beralih ke pertalite dengan harga beli lebih mahal, bisa memberatkan beban keuangan rakyat.

Di sisi lain, pengamat kebijakan energi tersebut menyebut, jika pemerintah membuat alasan bahwa premium tidak ramah lingkungan, harusnya mampu menjelaskan secara terang benderang kepada masyarakat mengenai apa dampak negatifnya dari digunakannya premium.

"Itu yang harus bisa dibuktikan pemerintah, kalau premium telah merusak lingkungan di negeri ini. Bagaimanapun, premium sudah digunakan sejak puluhan tahun lamanya oleh rakyat Indonesia," terangnya.

Selain itu, dia melanjutkan, sejak zaman Orde Baru, Indonesia sudah menggunakan premium, malah di bawah RON 88. Namun, hingga saat ini belum terdengar adanya survei atau penelitian tentang dampak penggunaan premium itu. 

Pemerintah pun, kata dia, belum pernah menjelaskan dan tidak bisa membuktikan  ke publik adanya masalah lingkungan, karena digunakannya premium RON 88, apalagi di bawah 88.