Terinfeksi Virus Herpes

Sumber :

Tanya:
Saya (29) sudah menikah selama 2 tahun, namun hingga kini kami belum memiliki anak. Dua bulan lalu saya terinfeksi Virus Herpes Simpleks (HSV) di daerah vagina. Sehabis diobati dengan obat berupa salep, saya sembuh. Tetapi, 3 minggu kemudian muncul luka kembali pada vagina. Setelahnya diperiksa  lagi, dokter memberikan tambahan obat. Salep tetap digunakan. Setelah beberapa hari diobati, luka tersebut membaik.

Sayangnya, beberapa minggu kemudian, luka yang sama muncul lagi. Menurut dokter, virus tersebut masih aktif. Saya kembali diberi obat yang sama dengan dosis lebih besar. Yang ingin saya tanyakan, mengapa luka ini tidak kunjung sembuh, dan selalu kambuh, meski sudah diobati? Bagaimana agar virus ini bisa hilang dengan total? Apakah saya masih bisa memiliki anak?

lxx@yahoo.com

Jawab:
Umumnya, Virus Herpes Simpleks (HSV), yang menginfeksi daerah vagina ditularkan melalui hubungan seksual. Sebenarnya, infeksi virus ini hampir sama seperti infeksi virus lainnya, yang sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik. Bila fisik Anda dalam kondisi baik, infeksi ini cepat membaik dan jarang muncul kembali. Tetapi bila daya tahan tubuh Anda sedang menurun, maka infeksi ini dapat kambuh kembali.

Karena itu, di samping pemberian obat-obatan antivirus, saya sarankan agar Anda memperbaiki gaya hidup Anda. Mulailah mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi yang seimbang, berolahraga teratur dan cukup beristirahat. Sebaiknya, hindari juga rokok dan alkohol, yang diduga dapat menurunkan daya tahan tubuh.

Berkonsultasilah dengan dokter kandungan untuk masalah ini. Meskipun,  infeksi ini tidak berhubungan langsung dengan masalah infertilitas (kesulitan memiliki anak), karena tidak menimbulkan kerusakan pada organ-organ reproduksi.

Namun, pengawasan secara teratur bagi yang pernah terinfeksi virus ini, amat diperlukan agar tidak terjadi gangguan apabila telah terjadi kehamilan. Karena, diduga virus ini dapat meningkatkan risiko terjadi keguguran (abortus spontan), dan dapat menimbulkan infeksi janin dalam kandungan.