Persembahan Edward Hutabarat Lewat Koleksi Batik

Koleksi batik Edward Hutabarat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id - Perjalanan karier sang maestro budaya dan desainer Edward Hutabarat memang tidak perlu diragukan lagi. Telah berkecimpung di dunia fesyen 35 tahun, Edward mempersembahkan pagelaran Batik Journey.

Setelah satu dekade menggeluti batik, Edo sapaan akrabnya masih mempertahankan motif garis yang menjadi identitas Part One. Beberapa koleksi pada batik garisnya hadir dengan kreasi potongan gaun yang bernuansa leisure. 

Selain batik tulis, Edo juga mempersembahkan batik sawunggaling yang di mana dia pantang untuk menggunting atau memotong kain batik. Kain batik ini di transformasi ke dalam potongan gaun cocktail yang terlihat anggun dan berkelas.

"Saat itu, saya berpikir bahwa batik semestinya tak hanya dikenakan sebagai bawahan untuk kebaya. Namun batik sekarang mesti naik kelas ke atas dan saya mencoba untuk membuat gaun," ujar Edward Hutabarat saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis malam, 14 Januari 2016.

Lebih lanjut, Edo menambahkan bahwa tidak hanya busana wanita yang dia pamerkan. Namun pria kelahiran Tarutung ini juga melansir koleksi Kimono batik khusus untuk pria yang melebur menjadi dua kebudayaan berbeda.

Busana kimono batik ala Edo disandingkan dengan tenun lurik sehingga terlihat megah. Untuk pemilihan bahannya, Edo memilih sutra organza, lace, american cotton dan satin

Untuk semua koleksi Edo mengeluarkan 60 koleksi yaitu 40 busana wanita dan 20 busana pria. Tidak hanya pagelaran fesyen show, Edo juga menghadirkan rangkaian koleksi batik di sebuah pameran kain yang berlangsung di The Dharmawangsa Jakarta.

Edo pun menyadari bahwa apa yang dia persembahkan ini, dapat merekam peradaban batik Indonesia agar terus lestari pada generasi mendatang.