Karena Twitter, Menteri Agama Mengaku Bodoh

Talk show Satu Dekade Twitter
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id – Dalam perayaan satu dekade Twitter yang jatuh pada Senin 21 Maret 2016, media sosial mikrobloging itu merayakan perjalanannya di dunia maya. Pada perayaan tersebut, Twitter Indonesia mengundang Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Kedua pejabat tersebut dihadirkan Twitter sebagai tanda bahwa jejaring sosial berlogo burung tersebut dapat dijadikan alat komunikasi secara real-time. Bahkan, bisa dimanfaatkan untuk mengetahui dunia internet yang lebih luas lagi.

Seperti yang dirasakan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Ia pertama kali membuat akun @lukmansaifuddin sekitar 2009. Awal berkenalan dengan Twitter, Lukman mengaku minder dan tak percaya diri, bahkan Lukman menganggap kalau dirinya bodoh.

"Banyak akun yang punya wawasan yang luar biasa luasnya. Kadang saya tidak habis fikir, kenapa ada orang yang mau blok akun yang lain. Itu terlalu serius. Dan, aneh kalau ada akun (personal) yang pakai admin, itu aneh, tidak ada nikmatnya (sebagai pengguna Twitter)," ucap pria berkacamata ini dalam acara Twitter di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta.

Lukman melanjutkan, ada pelajaran berharga yang ia dapati dari cuitannya beberapa waktu lalu soal move on. Dikatakan dia, move on itu terilham dari salah satu pejabat di kementeriannya, bukan menyindir pihak lainnya.

"Ternyata, cuitan saya soal move on, tidak sadar bisa ke mana-mana, banyak yang baper (bawa perasaan). Saya dihujat, di-bully. Baru pertama kali saya itu dimusuhi pengguna Twitter, soal move on. Padahal, masalah move on itu menghibur saya, bukan mengejek. Tetapi, saya dinasihati hati-hati men-tweet. Kita yang waras, tweet dengan bahasa santun," tuturnya.