Indikator Membaik, Pertumbuhan Ekonomi 2017 Ditarget 5,9%
VIVA.co.id – Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 mendatang, berada di kisaran 5,5-5,9 persen, setelah mulai membaiknya fundamental ekonomi dalam negeri pada tahun ini.
Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo mengatakan, beberapa indikator perekonomian nasional pada tahun ini memang terbilang cukup menggembirakan.
Apalagi, rasio konsumsi dan belanja pemerintah sampai kuartal I-2016. diklaim sudah mulai membaik.
“Fundamental ekonomi masih kuat, seiring dengan terjaganya inflasi. Defisit juga masih cukup terkendali,” ujar Mardiasmo, saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2016.
Menurut Mardiasmo, dinamika ekonomi global memang sudah mulai mereda. Seperti normalisasi kebijakan moneter ekonomi Amerika Serikat, sampai dengan data perdagangan Eropa yang juga mencatatkan perbaikan.
Meski begitu, perlambatan ekonomi di Tiongkok dan Jepang, menjadi catatan tersendiri bagi pemerintah, bahwa masih adanya sentimen negatif dari ekonomi dunia yang akan berpengaruh kepada laju pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
“Selain itu, ada kecenderungan harga komoditas yang masih melemah, dan suku bunga bank sentral AS (The Fed) yang diperkirakan dinaikkan pada Juni mendatang,” ucap Mardiasmo.
Pemerintah, kata dia, akan tetap mencermati sentimen negatif yang berasal dari faktor eksternal dengan tetap mempercepat program-program pembangunan.
Dengan demikian, hal itu bisa mengkompenasi laju pertumbuhan ekonomi ke depan.
Apalagi, ada harapan besar bagi perekonomian Indonesia atas kunjungan Presiden Joko Widodo ke beberapa negara Eropa untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi.
Investasi dari para pengusaha Eropa pun diharapkan bisa menghiasi pasar Tanah Air.
“Kami akan tetap melihat outlook dan risiko dari perekonomian global. Tapi saat ini, pertumbuhan cukup positif, terutama dalam hal investasi yang masuk,” tuturnya.
Sebagai informasi, dalam pagu indikatif 2017 mendatang, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional bergerak di kisaran 5,5 sampai dengan 5,9 persen. Sementara itu, laju inflasi ditargetkan berada di kisaran empat plus minus satu. (asp)