Ritel di Singapura Anjlok, Orang Kaya RI Kurangi Belanja

Beberapa tempat perbelanjaan di pusat kota Singapura terendam banjir.
Sumber :
  • AP Photo/Jeffry Lim

VIVA.co.id – Menurunnya penjualan produk retail bermerek di Singapura, yang selama ini dikenal sebagai surganya tempat belanja di kawasan Asia, sedikit banyak dipengaruhi oleh berubahnya pola belanja masyarakat Indonesia, khususnya kalangan menengah ke atas.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eny Sri Hartati mengungkapkan, penurunan tersebut terlihat dari berkurangnnya wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Singapura. 

"Kalau mereka (kalangan menengah ke atas) mengurangi wisata belanja ke Singapura, otomatis ada alternatif dari perilaku belanja mereka itu," kata Eny kepada VIVA.co.id, Rabu, 8 Juni 2016.

Adanya perubahan perilaku belanja ke luar negeri oleh kalangan elit, tidak dapat serta merta memberikan pengaruh peningkatan kepada daya beli di pasar retail Indonesia. Sebab, sampai bulan April 2016 penjualan retail di Indonesia masih mengalami penurunan.

Namun, dengan adanya perubahan perilaku belanja dari masyarakat menengah ke atas memberikan kompensasi untuk retail Indonesia tetap berada dalam situasi yang terpuruk.

Secara parsial, memberikan dampak positif terhadap peningkatan penjualan retail kalangan menengah ke atas di Indonesia. Namun secara keseluruhan, peningkatan retail menengah ke atas tersebut tidak bisa mengkompensasi penurunan penjualan retail di kalangan menengah ke bawah yang mengalami penurunan daya beli karena penurunan pendapatan.

"Minimal kalangan menengah ke atas yang tidak pergi ke Singapura tadi memberikan kompensasi-lah, sehingga penjualan retail di Indonesia tidak turun sekali," ungkapnya.