Truba Gandeng Mitra Strategis

Sumber :

VIVAnews - PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) dikabarkan telah menggandeng mitra strategis asing untuk menggarap proyek perseroan.

Sumber VIVAnews mengatakan, setelah perseroan melakukan road show ke Singapura, Amerika, dan Eropa, kabarnya Truba berhasil menggaet mitra asing dari salah satu negara tersebut. "Mereka tertarik dengan proyek PLTU perseroan," jelasnya di Jakarta, Kamis, 6 November 2008.

Dia menambahkan, rencana penawaran saham terbatas (right issue) perseroan dalam waktu dekat juga akan segera dilaksanakan seiring bakal masuknya mitra asing tersebut.

Sekretaris perusahaan Truba Gamala Virasa Kattopo saat dimintai konfirmasinya mengakui, perseroan sudah didekati sejumlah mitra stategis asing yang ingin bekerjasama dalam proyek-proyek  perusahaan. "Ada beberapa yang telah menyatakan minatnya," ujarnya.

Namun, dia mengatakan, saat ini pihak asing tersebut belum bisa diungkapkan indentitasnya. Sebab, kedua belah pihak masih dalam batas penjajakan. "Nanti kalau sudah Ok, pasti kita umumkan kepada publik," jelas Gamala.

Gamala mengakui, tertariknya mitra strategis asing itu seiring gencarnya perseroan melakukan road show ke mancanegara.

Per 31 Oktober 2008, Indo Infrastructure Group PTE memiliki saham berkode TRUB sebesar 12,71 persen, PT Alam Manunggal 10,38 persen, PT Bumiputera Capital Indonesia QQ NSB 6,99 persen, PT Sinar Mas Sekuritas 5,61 persen, dan PT Mandal Kapital mencapai 28,42 persen.

Sedangkan Per 29 Februari 2008, Central Power Pte. Ltd memiliki saham berkode TRUB sebesar 6,63  persen dan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Jumat, 7 November 2008 pukul 15.45, TRUB melemah Rp 1 di level Rp 53. Broker Indo Premier Securities dengan kode PD tercatat sebagai salah satu broker yang paling banyak mengoleksi saham Truba.

Menurut analis Perum Pegadaian Deni Hamzah, rencana masuknya mitra strategis asing itu bernilai positif. Sebab, dengan krisis likuiditas saat ini tentunya truba memerlukan pendanaan untuk proyek pembangunan pembangkit listriknya. "Kalau right issue biasanya merugikan, karena jumlah lembar saham beredar semakin banyak dari saat ini 15,5 miliar lembar saham," jelasnya.

Pada kuartal III-2008, perseroan membukukan laba bersih Rp 219,86 miliar atau naik 188,4% dibandingkan periode sama 2007 sebesar Rp 76,25 miliar.