Setan Jawa, Film Berlatar Mitologi Akan Diputar di Melbourne

Setan Jawa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diza Liane

VIVA.co.id – Sebuah film tentang kisah sejoli kembali akan diangkat ke layar lebar Tanah Air. Menariknya, film besutan Garin Nugroho ini bukan drama cinta yang biasa.

Garin Nugroho akan mengangkat tragedi kemanusiaan dalam film yang berjudul Setan Jawa. Ia juga akan membuatnya dalam konsep penyajian film hitam putih.

Film ini mengangkat mitologi Jawa dan menyesuaikannya dengan film tari kontemporer yang terinspirasi oleh karya Friedrich Wilhelm Murnau. Setan Jawa merupakan film bisu hitam putih pertama karya Garin Nugroho dengan iringan orkestra musik gamelan oleh Rahayu Supanggah.

Cerita berawal dari abad ke-20 di mana abad ini dianggap sebagai waktu yang menarik untuk diekplorasi. Pada masa tersebut memungkinkan ekspresi film ini bergerak antara tradisi dan kontemporer, juga dalam ragam silang disiplin dan budaya.

“Film ini menyatukan kontemporer dengan tari tradisi, musik, hingga fesyen dalam ruang bebas intrepretasi," ujar Garin Nugroho sebagai produser dan sutradara Setan Jawa.

Film ini bercerita tentang Setio (Heru Purwanto), seorang pemuda miskin, yang jatuh hati pada Asih (Asmara Abigail), putri bangsawan Jawa. Lamaran yang ditolak membuat Setio  mencari cara lewat kesepakatan dengan iblis.

"Kesepakatan itu dikenal sebagai 'Pesugihan Kandang Bubrah' untuk mencari kekayaan agar nantinya ia bisa melamar Asih," tambah Garin.

Asih akhirnya menerima lamaran tersebut dan keduanya bahagia dalam bingkai pernikahan sempurna. Namun, Asih lambat laun mengetahui bahwa sang suami terjebak dalam pesugihan yang berdampak buruk pada dirinya.

Film ini bukan drama sejarah, tapi waktu sejarah dalam film ini adalah bingkai referensi dalam Setan Jawa. Film ini akan diputar perdana pada tanggal 3 dan 4 september 2016 di Gedung Teater Jakarta. Pemesanan dan pembelian tiket dapat dilihat melalui website www.setanjawamovie.com.

Nantinya, akan menggelar world premier di Opening Night of Asia Pacific Triennial of Performing Arts di Melbourne pada Februari 2017.