Cabai Merah Pendorong Tertinggi Inflasi September

Komoditas cabai merah di pasar
Sumber :
  • VIVa.co.id/Shintaloka Sicca

VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (inflasi) pada September 2016 mencatatkan inflasi sebesar 0,22 persen. Dengan posisi tersebut, inflasi pada tahun kalender mencapai 1,97 persen, dan inflasi secara year on year berada di kisaran 3,07 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, terjadinya inflasi pada sisa tiga bulan terakhir tahun ini memang disebabkan beberapa faktor. Pertama, dari sisi kelompok pengeluaran, di mana harga cabai merah yang mencatatkan inflasi pada September 2016.

"Secara keseluruhan, bahan makanan sebenarnya deflasi 0,07 persen. Harga beras turun tipis, telur ayam turun minus 4,41 persen, tapi cabai merah inflasi hingga 0,13 persen," jelas Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin 3 Oktober 2016.

Selain cabai merah, Kecuk menjelaskan, harga-harga yang diatur oleh pemerintah (administered price) juga menyebabkan terjadinya inflasi. Misalnya, dari kenaikan tarif listrik yang menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen, dan rokok kretek sebesar 0,02 persen.

Di samping itu, lanjut Kecuk, kenaikan tarif pulsa ponsel, dan kenaikan sewa rumah juga menyebabkan terjadinya inflasi sebesar 0,22 persen. Selain itu, komponen sandang juga menyumbangkan inflasi sebesar 0,13 persen, kesehatan 0,33 persen, pendidikan 0,5 persen, dan transportasi 0,19 persen.

"Sementara tarif pulsa 0,05 persen. Dari andil deflasi, karena terjadi penurunan tarif angkutan udara," ungkapnya.