Cina Gerojok Anggaran Terbesar di Dunia

Sumber :

VIVAnews - Pemerintah akan mengguyur anggaran besar-besaran hingga US$ 586 miliar atau Rp 6.446 triliun untuk mendorong permintaan domestik dan mengatasi resesi ekonomi global.

Paket stimulus anggaran untuk dua tahun tersebut didisain untuk mendongkrak kepercayaan pelaku bisnis dan konsumen. Anggaran itu akan digunakan untuk belanja proyek infrastruktur, pertanian, perumahan, kesehatan dan kesejahteraan, serta untuk menanggung pajak perusahaan.

Beijing selama ini telah mengalami pertumbuhan ekonomi minimal 8 persen untuk membuka lapangan kerja dan pendapatan masyarakat. Pertumbuhan Cina menurun terendah dalam lima tahun, yakni hanya mencapai 9 persen pada kuartal ketiga tahun ini setelah tumbuh 12 persen pada 2007.

Meski begitu, pertumbuhan ini yang tercepat dibandingkan dengan negara lain dan menunjukkan Cina sebagai negara dengan ekspansi ekonomi tertinggi dunia.

Dana Moneter Internasional memperingatkan tahun depan dunia terancam resesi ekonomi akibat krisis keuangan yang melanda berbagai belahan dunia saat ini.

Sejak akhir pekan lalu, Cina bersama negara-negara G-20 sedang mendiskusikan upaya untuk mengatasi resesi ekonomi global. Soal stimulus anggaran besar-besaran merupakan salah satu yang dibahas dan akan dibawa dalam pertemuan G-20 di Washington, Amerika Serikat pada 15 November.

Dengan pengumuman tersebut, Cina termasuk negara yang akan menggerojok anggaran terbesar di grup-20. Bandingkan dengan pemerintah Amerika Serikat akan akan mengguyur anggaran sebesar US$ 168 miliar tahun ini atau setara dengan 1 persen produk domestik bruto. Jepang menyuntikkan dana US$ 51,5 miliar, termasuk untuk biaya menanggung pajak perusahaan.

Pekan ini, menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-20 bertemu di Sao Paulo untuk membahas mengenai langkah untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Pejabat Departemen Keuangan Amerika Serikat, David McCormick menyambut baik langkah yang dilakukan oleh pemerintah Cina.

"Jika paket stimulus bisa mengatasi turunnya investasi Cina, itu akan mendongkrak pembelian bahan baku dan barang dari Amerika dan negara-negara lainnya," ujar McCormick.

The Wall Street Journal, CNN