Bank Sperma di Inggris Kini Tak Laku

Ilustrasi pembuahan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Bank Nasional Sperma (NSB) di Inggris angkat tangan untuk merekrut pendonor. Bank pertama di dunia yang merekrut pendonor sperma ini berhenti merekrut pendonor karena tak laku dan tak menarik minat pendonor sperma. Padahal bank tersebut sudah berdiri sejak dua tahun lalu, tepatnya Oktober 2014.
 
Dilansir The Guardian, Selasa, 1 November 2016, menurut informasi NSB, dilaporkan selama dua tahun, bank tersebut hanya mendapatkan sekitar tujuh pendonor yang mendonorkan sperma mereka. Sementara biaya operasional terus berjalan, dari bulan Oktober 2014, biaya yang telah habis sekitar £77.000 atau Rp1,2 miliar.
 
Mantan Kepala eksekutif NSB, Laura Spoelstra mengkritik, dari awal model bisnis yang dikembangkan bank tersebut sudah salah, meski idenya memang luar biasa dan unik.
 
“Setelah Anda memiliki donor minimal 70 persen proses. Anda memiliki penghasilan. Ini adalah model bisnis. Untuk itu diperlukan berpikir cara bisnis, setelah Anda tahu bahwa Anda punya penghasilan. Anda dapat menggunakannya untuk mengimbangi biaya,” jelas Spoelstra.
 
Bank sperma merupakan program bersama yang dijalankan oleh National Gamete Donation Trust (NGDT) dan Birmingham Women’s Fertility Centre dengan dana awal hibah dari pemerintah. Meski kampanye ‘mati-matian’ dilakukan keduanya, seperti tetap tidak menarik peminat mendonorkan sperma.
 
Bank sperma sebenarnya didirikan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan sumbangan sperma yang sehat dan unggul, jika dibutuhkan untuk pembuahan.