Mahasiswa UGM Kembangkan Charger Ponsel Energi Matahari

Charger ponsel energi matahari
Sumber :
  • Viva.co.id/Daru Waskita

VIVA.co.id – Semakin maraknya penggunaan smartphone di masyarakat berdampak semakin tergantungnya manusia pada energi. Mahasiswa UGM pun mengembangkan inovasi teknologi photovoltaic sebagai alternatif pemenuhan energi di smartphone, yang dinamai “Chas Cha Sun”. 

Chas Cha Sun ini dikembangkan oleh Yofrizal Alfi, Marwan Muansher dan Norwenda Tri Harnas dari Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik (FT) Universitas Gajah Mada.

Yofrizal mengatakan, penggunaan energi pada smartphone yang boros perlu ada solusi. Salah satunya pengisian daya dengan menggunakan teknologi Photovoltaic. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk dapat mengisi daya, khususnya smartphone, setiap saat tanpa menghasilkan emisi pada lingkungan.

“Dengan memanfaatkan sel Photovoltaic bisa mentransfer energi cahaya atau matahari menjadi energi listrik,” terangnya, Kamis, 17 November 2016.

Menurutnya, penggunaan sel Photovoltaic dalam alat yang dikembangkan, didasari potensi energi matahari yang sangat besar di Indonesia dan belum dimanfaatkan secara optimal.  Selain itu juga sebagai bagian dari upaya mengedukasi masyarakat mengenai teknologi berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Chas Cha Sun didesain dalam bentuk sederhana dan bersifat portable. Photovoltaic, yang dimensinya relatif kecil, disatukan menggunakan engsel sehingga bisa dilipat dan dibawa kemana saja.

“Penggunaan daya alat ini juga dapat diatur sendiri oleh pengguna sesuai dengan kebutuhan dari perangkat yang dimiliki,”imbuhnya.

Lebih lanjut dijelaskan Yofrizal, produk Chas Cha Sun memiliki komponen  Photovoltaic yang saling dihubungkan secara seri maupun paralel. Oleh sebab itu pengaturan tegangan pada produk dilakukan dengan melepaskan kabel pada photovoltaic yang terhubung secara seri. Sementara untuk mengatur arus dilakukan dengan melepaskan kabel pada photovoltaic yang terhubung secara paralel.

Kehadiran Chas Cha Sun diharapkan tidak hanya mengatasi permasalahan krisis energi. Namun begitu, juga bersifat ramah lingkungan karena memanfaatkan energi matahari yang diubah menjadi energi listrik melalui penggunaan sel photovoltaic.

“Saat ini Chas Cha Sun masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut. Harapannya ke depan bisa diproduksi dan digunakan secara massal untuk membantu pemenuhan kebutuhan energi masyarakat,” katanya.