Perayaan Shinto di Jepang Tuai Kritikan

Ilustrasi Jepang.
Sumber :
  • Pixabay/yarachan

VIVA.co.id – Sebuah wilayah di Jepang, Tonami menggelar upacara di mana orang di sana akan memberi nihonsu (arak beras Jepang) pada seekor ikan carp, kemudian melepasnya kembali ke dalam sungai. Perayaan ini disebut upacara pembebasan roh jahat dan biasanya itu membersihkan jiwa jahat dalam diri seseorang. 

Setelah acara tersebut tersiar dalam sebuah program televisi nasional, banyak kecaman mulai bermunculan, dan menilai hal tersebut sebagai tindakan kasar pada makhluk hidup. 

Dilansir dari Rocketnews24, ada sebuah takhayul di Jepang, yang disebut yakudoshi, di mana ada umur sial tertentu dalam usia seseorang. Dan, upacara ini dipercaya bisa mencegah hal buruk tersebut terjadi. 

Jadi, perayaan ini dilakukan untuk menghormati ikan tersebut dan diharapkan bisa mendapatkan karma yang baik dalam prosesnya. 

Upacara ini menyertakan pria dan wanita dengan usia sial tersebut, mereka membawa keranjang ikan hidup bagi yang pria. Sedangkan para wanita akan memegang botol besar nihonshu, kemudian seorang Shinto akan mendoakan.

Yang menjadi masalah adalah, saat di mana perayaan yang telah berjalan sejak tahun 1816 ini, pihak pria memegang ikan dengan kuat agar tidak terlepas, sedangkan si wanita akan meminumkan sake ke mulut ikan.

Karena perayaan ini, kemudian disiarkan secara nasional, banyak yang memberikan komentar negatif atas dilakukannya perayaan seperti ini. Bahkan, pihak stasiun televisi juga menerima surat elektronik bernada negatif, berikut juga panggilan telepon.

Meski demikian, pihak penyelenggara acara membantah tuduhan menyakiti ikan. Mereka mengklaim bahwa tidak pernah ada ikan yang mati di bagian hilir setelah perayaan. (asp)