BI: RI Masuk Tiga Negara yang Dilirik Investor

Logo Bank Indonesia yang tertera di kantor Bank Indonesia di Jakarta.
Sumber :
  • Reuters/Iqro Rinaldi

VIVA.co.id – Bank sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve memastikan bakal segera menaikkan suku bunga acuannya, usai menggelar rapat bersama Federal Open Market Committee. Keputusan itu ditegaskan The Fed tanpa menunggu realisasi dari kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengungkapkan, Indonesia dengan perekonomian saat ini, secara garis besar masih dipandang sebagai salah satu negara yang menjadi destinasi menarik para investor. Sentimen ini, tentu menjadi kabar baik, di tengah ketidakpastian global yang masih menghantui.

"Kami ikuti pandangan dunia ke Indonesia positif. Satu dari tiga negara yang diyakini baik untuk investasi di emerging country (negara berkembang)," ujar Agus, saat ditemui di Kompleks BI, Jakarta, Jumat 17 Februari 2017.

Agus menambahkan, perkembangan perekonomian negeri Paman Sam di era kepemimpinan Donald Trump memang membuat rencana The Fed yang sebelumnya hanya ingin menaikkan suku bunga sebanyak dua kali, menjadi tiga kali pada tahun ini. Kondisi ini, kata Agus, akan tetap diwaspadai ke depan.

"Tapi ini masih dinamis. Kalau seandainya meningkat, akan menarik investasi dalam dolar AS," ujarnya.

Maka dari itu, demi mempertahankan minat investor, bank sentral bersama pemerintah dan pemangku kepentingan terkait akan terus berupaya menjaga stabilitas makro ekonomi nasional, demi menunjang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Itu kunci utama kita merespons kondisi yang berkembang," ujarnya. (art)