Menyoal Jam Tayang Program Televisi

Program Sosialisai Penyerapan Kearifan Budaya Lokal
Sumber :
  • Zahrotustianah/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Program Sosialisasi Penyerapan Kearifan Budaya Lokal yang digelar Lembaga Sensor Film, atau LSF di Provinsi Riau, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sensor mandiri dalam memilih tayangan baik di bioskop maupun televisi.

Acara yang digelar di Hotel Pangeran pada Kamis lalu, 20 April 2017 itu dihadiri oleh mahasiswa, pelaku film, media, dan organisasi masyarakat.

Provinsi Riau masih kental dengan budaya Melayu, yang banyak menyerap nilai-nilai keislaman. Dalam diskusi tersebut, seorang peserta mempertanyakan masalah jam tayang program anak di televisi. Program favorit tersebut tayang pada sore hari sekitar pukul 18:00, yang mana merupakan waktu beribadah untuk umat Islam.

"Tayang jam 6-7 sore. Itu program favorit anak-anak, tetapi di jam salat Magrib dan Isya. Bagaimana kami sebagai orangtua bisa mengajak anak-anak untuk berjemaah di masjid," kata penanya yang merupakan wartawan media setempat.

Menanggapi masalah tersebut, Junaidi, Wakil Rektor I Universitas Lancang Kuning, mengatakan, waktu senja menjelang malam memang dikenal sebagai waktu utama dalam sebuah industri pertelevisian. Pada jam-jam itulah, secara psikologi, masyarakat yang lelah sepulang kerja ingin menikmati waktu santai bersama keluarga.

"Kenapa Magrib bagus? Ada sebutan itu adalah prime time, banyak yang mengatakan (nilai jualnya) yang paling mahal. Itu jam paling laku secara industri," ujarnya.

Sementara itu, anggota LSF, Monang Sinambela menjelaskan, dalam sebuah proses sensor film, pihaknya akan berkoordinasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait kategori usia dan jam tayang yang sesuai.

"Jam tayang itu kerja sama dengan KPI. Kita menyesuaikan, atau koordinasikan dengan KPI untuk penonton," katanya.

Salah satu pertimbangan jam tayang juga tak lepas dengan kategori usia program tersebut. Semakin malam, program yang ditayangkan merupakan kategori untuk usia dewasa.