- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Lembaga Sensor Film atau LSF kembali menggelar acara Anugerah LSF 2018 sebagai bentuk apresiasi kepada berbagai pihak yang terlibat dalam dunia perfilman Tanah Air.
Ketua Panitia Pelaksana Anugerah LSF 2018 Rommy Fibri menjelaskan, di tahun kedua penyelenggaraannya ini, pihaknya telah melakukan sejumlah perubahan sebagai hasil evaluasi dari penyelenggaraan di tahun pertama kemarin.
Saat ditanya apa saja hal baru yang dihadirkan dalam penyelenggaraan Anugerah LSF 2018 ini, Rommy pun mengatakan bahwa ada satu kategori penghargaan yang akan diberikan bagi para eksibitor atau pihak-pihak yang menyiarkan film tersebut.
"Hal barunya itu seperti misalnya kami juga akan memberikan apresiasi ke pihak stasiun televisi dan bioskop," kata Rommy saat ditemui di kantornya, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Senin, 2 Juli 2018.
Selain itu, LSF juga telah merincikan sejumlah kategori penghargaan lainnya, yang disesuaikan dengan cakupan dan pemenuhan pedoman sensor film untuk setiap genre atau jenis film tersebut.
"Untuk FTV dan sinetron, bukan klasifikasi usia, tapi genre. Ada religi dan ada drama romansa yang enggak mungkin diadu keduanya. Maka tahun ini kami lebih mengklasifikasikannya lagi," kata Rommy.
Ditambah lagi, lanjut Rommy, nantinya tiap kategori itu akan diklasifikasikan lebih rinci lagi oleh pihaknya. Seperti misalnya mengenai kategori film bioskop yang akan diklasifikasikan dari segi usia di mana film itu disensorkan.
“Jadi kalau tahun lalu hanya satu pemenang, maka tahun ini kami melakukan evaluasi sehinga untuk film bioskop ada kategori usia. Film terbaik untuk (kategori) Semua Umur, 13 Tahun, 17 Tahun, dan 21 Tahun. Tujuannya biar apple to apple lah menilainya,” ujarnya.
