Pinjaman Proyek Kereta Cepat dari China Cair November 2017

Pembangunan jalur kereta cepat.
Sumber :
  • ANTARA/Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno, mengatakan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung masih terus berjalan. Ia mengakui ada saja halangan akan proyek tersebut. Namun, ia yakin proyek itu akan berjalan sesuai dengan harapan. 

Perkembangan terkini, untuk pinjaman dari China Development Bank (CDB), disebutnya akan segera cair pada bulan depan atau November 2017. Nilainya berkisar US$500 juta-US$1 miliar yang akan dicairkan secara bertahap.

"Pinjaman mulai bulan depan ditarik. Sampai sekarang kami akan menyelesaikan semua dengan CDB, US$500 juta sampai US$1 miliar akan kami tarik bulan depan. Tapi akan diminta bertahap supaya tidak terjebak bunga," kata Rini di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis malam 5 Oktober 2017.

Rini mengungkapkan, permasalahan yang melanda proyek kereta, tak ubahnya seperti jalan tol. Masalah klasik yang selalu menghantui adalah soal pembebasan lahan dan penetapan lokasi.

"Yang makan waktu pembebasan lahan dan penlok (penetapan lokasi). Yang lama adalah penentuan lokasi dari kereta cepat. Tadinya kami harapkan bisa sebelahan dengan jalan tol Jakarta-Bandung. Tapi kontur jalan tol Jakarta Bandung berkelok-kelok, sedangkan kereta tidak boleh berkelok," kata dia. 

Rini pun menambahkan, yang membuat lama dari proyek ini adalah proses pembangunan sebanyak 22 terowongan yang akan dilalui kereta yang digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ini.

"Soal soil test harus benar dan ini makan waktu. Akhir Oktober full construction. Paling lama terowongan di Halim yang kira-kira bisa selesai 26 bulan, targetnya Februari 2020," tuturnya.