Mau Kerja di MRT, Intip Posisi Pekerjaan yang Tersedia

Alat berat dioperasikan untuk menarik kepala kereta MRT di Depo MRT Lebak Bulus
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Para pekerja atau Sumber daya manusia (SDM) untuk pengoperasian Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta saat ini baru terpenuhi 50,55 persen. Proses perekrutan dan pelatihan sisa pekerja lainnya pun terus dilakukan. 

Moda transportasi pertama di Indonesia yang melalui jalur bawah tanah itu sendiri, rencananya akan beroperasi kurang dari satu tahun lagi atau pada Maret 2019.

"Kesiapan 100 persen ditargetkan tercapai mendekati awal operasi," ujar Kepala Divisi Railway Operation MRT Jakarta Mega Tarigan di kantornya Jakarta, Rabu 18 April 2018.

Mega menjelaskan, kesiapan itu terdiri dari penyiapan secara institusi, serta penyiapan SDM. Kesiapan institusi berbobot 52 persen, sementara SDM berbobot 48 persen dari kesiapan keseluruhan. 

Saat ini, secara institusi, PT MRT Jakarta sudah 72,33 persen siap mengoperasikan MRT. Sementara pemenuhan kesiapan SDM-nya baru 26,95 persen. Secara total, ada 320 SDM yang diperlukan guna operasi dan perawatan MRT Jakarta. 

SDM yang dibutuhkan untuk operasi mencakup instruktur masinis (11 orang), masinis (63 orang), manajer tugas (8 orang), staf stasiun (97 orang), serta staf kontrol (25 orang). 

Sementara, untuk perawatan, dibutuhkan SDM untuk merawat kereta (45 orang), rel (17 orang), persinyalan (17 orang), daya (17 orang), teknik sipil (9 orang), serta peralatan (11 orang). Pemenuhan kebutuhan untuk keseluruhan SDM itu saat ini adalah 146 orang.

Menurut Mega, pemenuhan kebutuhan SDM akan secara bertahap dilakukan sambil menunggu pekerja yang sudah siap, menuntaskan pendidikan dan pelatihan mereka.

"Kami lakukan perekrutannya dalam batch-batch," ujar Mega.