Darurat Corona, Air Asia Hentikan Sementara Rute Aceh-Kuala Lumpur

Maskapai AirAsia. (ilustrasi)
Sumber :
  • Pixabay/Arivaran

VIVA – Dua maskapai tujuan Malaysia, yaitu Air Asia dan Firefly membatalkan sementara penerbangannya untuk rute Aceh - Kuala Lumpur dan Aceh - Penang. Hal itu untuk mencegah penyebaran virus corona.

Executive General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh Besar, Indra Gunawan, membenarkan dua maskapai itu membatalkan sementara penerbangannya ke Aceh, karena adanya pembatasan dari Malaysia.

“Pembatalan sementara ini sesuai dengan surat yang disampaikan kepada kami, menyusul pembatasan penerbangan dari Malaysia,” kata Indra Gunawan saat dikonfirmasi, Senin, 23 Maret 2020.

Untuk maskapai penerbangan Air Asia, kata dia mereka telah menyampaikan pembatalan sementara dari 19 Maret sampai 31 Maret, dan untuk Firefly dari 23 Maret sampai 30 Maret 2020.

Sementara itu, penerbangan domestik maskapai Garuda Indonesia mengurangi frekuensi penerbangannya menjadi satu kali sehari, pembatalan hanya untuk Banda Aceh-Jakarta GA 143 dengan jadwal penerbangan pukul 07.00 WIB dan sebaliknya Jakarta - Banda Aceh GA142 dengan jadwal pukul 17.50 WIB dari Jakarta, pembatalan itu hingga tanggal 31 Maret 2020.

Kemudian penerbangan Lion Air untuk tujuan Aceh Kualanamu, Medan JT397 jam 06.00 WIB dan sebaliknya JT 396 tidak terbang untuk hari ini, Senin (23/3), setelah itu kembali normal. Kemudian untuk dua maskapai lainnya yakni Batik dan Citilink masih melayani penerbangan secara normal.

Pembatalan itu untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Manajemen Bandara Sultan Iskandar Muda terus meningkatkan berbagai upaya pencegahan salah satunya menerapkan konsep pembatasan sosial atau social distancing.

Misalnya, melalui penempelan sejumlah garis kuning di lantai yang masing-masing berjarak 1 meter sebagai penanda batas antrian bagi penumpang pesawat. Kemudian melakukan penataan kembali kursi di ruang tunggu (boarding lounge) dengan mengutamakan jarak yang cukup di antara penumpang.

 “Adanya garis kuning itu membuat setiap penumpang berdiri dengan jarak yang aman di setiap titik-titik antrian agar meminimalir risiko penyebaran COVID-19,” ujarnya.