BPS Umumkan Ekonomi Kuartal III Besok, Satgas PEN Siapkan Ini

Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan.
Sumber :
  • Dok. Satgas PEN

VIVA – Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi realita bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan negatif pada kuartal III-2020.

Realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kamis, 5 November 2020. Presiden Joko Widodo memperkirakan angkanya minus tiga persen.

Ketua Satgas PEN, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, kondisi tersebut tidak terlepas dari sektor swasta yang memang masih belum pulih dari dampak pandemi COVID-19. Sebab, mereka berkontribusi besar bagi ekonomi Indonesia.

"70 persen lebih dari ekonomi Indonesia yang Rp1.000 triliun ini merupakan kontribusi swasta. Sekitar sisanya 16 persen BUMN (Badan Usaha Milik Negara), sisanya lagi baru pemerintah," kata dia, Rabu, 4 November 2020.

Oleh sebab itu, wakil menteri BUMN tersebut menegaskan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia tidak hanya bisa mengandalkan belanja dari pemerintah. Sebab, kontribusinya yang memang minim ke ekonomi.

"Jadi memang porsi pemerintah kita spending sebanyak-banyaknya melalui PEN. Kita juga pastikan spending K/L semaksimal mungkin tapi itu kontribusinya 16-17 persen, mungkin ditambah PEN 5-6 persen," tuturnya.

Untuk itu, Satgas PEN dikatakannya berencana mengarahkan fokus program-program yang memberikan stimulus ekonomi guna membantu roda bisnis sektor swasta berputar lebih cepat.

Misalnya, kata dia, seperti program subsidi sembako, untuk transprotasinya bisa melibatkan swasta, tidak hanya BUMN. Hal itu menurutnya akan memicu perputaran ekonomi dan bisnis swasta. 

"Pinjaman, jaminan kredit itu yang coba kita dorong juga. Pinjaman ke daerah, jadi daerah bisa pinjam ke kantor pusat sehingga daya ungkitnya bukan hanya dari pemerintah, karena kita tahu kemampuan maksimal kita seperti apa," tuturnya. (art)