Inflasi 2022 Tertinggi Sejak 2014 Gegara Kenaikan Harga BBM

SPBU kehabisan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi Bio Solar. (foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

VIVA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyatakan, inflasi sepanjang 2022 merupakan yang tertinggi sejak 8 tahun terakhir atau 2014. Inflasi Desember 2022 tercatat sebesar 5,51 persen secara tahunan dan 0,66 persen secara bulanan.

Margo mengatakan, tingginya inflasi pada 2014 ini disebabkan karena kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu juga berlaku pada 2022 yang disebabkan oleh kenaikan BBM, pada September 2022.

"Inflasi tertinggi itu sejak 2014 karena pada saat itu juga ada kenaikan harga BBM. Di mana 2014 itu inflasi 8,36 persen secara yoy," kata Margo dalam konferensi pers Senin, 2 Januari 2023.

Margo menuturkan, inflasi bulanan pada Desember 2022 secara bulanan utamanya disumbang oleh beras, tarif air minum PAM, dan air minum dengan andil masing-masing sebesar 0,07 persen.

Penyesuaian harga BBM

Photo :
  • vstory

Sedangkan, penyumbang utama inflasi tahunan sebesar 5,51 persen Desember 2022 diantaranya berasal dari komoditas bensin, bahan bakar rumah tangga dan tarif angkutan udara.

"Bensin, bahan bakar rumah tangga, dan tarif angkutan  udara dengan andil masing-masing 1,15 persen 0,30 persen dan 0,27 persen," jelasnya.

Adapun Pemerintah pada awal September 2022 resmi menaikkan harga BBM subsidi seperti Pertalite sebesar 30,72 persen, Solar 32,04 persen, dan Pertamax 16 persen.

Harga BBM.

Photo :
  • VIVA.

Melalui hal tersebut telah meningkatkan inflasi komponen inti dan diatur pemerintah. Serta mendorong inflasi tahunan Desember 2022 ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

"Komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 13,34 persen lebih tinggi dibandingkan November 2022 yang terjadi inflasi 13,01 persen," ujarnya.