Warga Kenya Marah Anggota Parlemen Nonton Piala Dunia di Rusia

Senator Millicent Omanga ikut menyaksikan semi final Kroatia melawan Inggris. - Millicent Omanga
Sumber :
  • bbc

Warga Kenya marah ketika mengetahui 20 anggota parlemen yang menyaksikan Piala Dunia 2018 di Rusia menggunakan uang negara.

Mereka menyaksikan empat pertandingan -termasuk final antara Kroasi dana Prancis, Minggu (15/07)- dalam kunjungan selama dua minggu ke Rusia yang diperkirakan menghabiskan ratusan ribu dolar AS.

Para anggota parlemen tersebut menarik perhatian warga Kenya setelah menerbitkan swafoto-nya di stadion.

Menteri olahraga Rashid Echesa mengatakan kepada BBC bahwa dia hanya menyetujui enam anggota parlemen ke Rusia untuk belajar bagaimana mengelola peristiwa olahraga besar seperti itu.

Kenya tidak pernah lolos ke putaran final Piala Dunia dan saat ini berada di peringkat 112 dari 206 negara di daftar FIFA.

Bagaimanapun Kenya merupakan negara dengan pelari yang berprestasi di tingkat dunia dan sudah mencalonkan diri sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Atletik 2013.

Namun banyak warga Kenya yang berpendapat bahwa kunjungan ke Rusia untuk Piala Dunia itu sebagai pemborosan untuk satu negara yang biaya hidup rata-rata warganya hanya US$150 atau sekitar Rp2 juta per bulan.

Salah seorang anggota parlemen Kenya, Senator Millicent Omanga, menerbitkan swafoto di Facebook yang memperlihatkan kegembiraanya bersama pendukung Kroasia di Stadion Luzhniki, Moskow, sebelum mengalahkan Inggris 2-1 di semi final, Rabu (11/07).

Beberapa komentar di Twitter yang mengkritik kunjungan itu antara lain menyindir anggota parlemen pergi ke Rusia dengan uang negara namun tak datang ke acara lokal untuk mendukung bakat setempat.

Sementara pengguna Twitter dengan identitas Ken menulis dia memahami bahwa tugas mereka untuk memahami kejuaraan internasional namun mempertanyakan kapan Kenya akan mampu menggelarnya?

Dan Odoyo Owidi menulis `Kenya tenggelam di utang dan masih bisa mengirim `pejabat` ke Piala Dunia. Bahkan Inggris tidak mengirimkan satupun. Seseorang selamatkanlah kami!"

Ketua parlemen, Justin Muturi, mengatakan bahwa para anggota parlemen itu merupakan anggota komisi olahraga atau tenaga kerja, yang terbang ke Rusia bersama beberapa anggota klub sepak bola parlemen, Bunge FC.

Lawatan ke Piala Dunia Rusia ini dibela oleh Senator Jeremiah Nyegenye, Ketua Komisi Layanan Parlemen yang mengatur tanggung jawab dan remunerasi anggota parlemen.

"Tanggung jawab mereka untuk memahami olah raga dan bagaimana menjadi tuan rumah kejuaraan internasional," tegasnya seperti dikutip koran The Star. "Ini bukan liburan dan terlalu sederhana jika melihatnya sebagai misi bersenang-senang."

Satu sumber di parlemen Kenya mengatakan kepada BBC bahwa anggota parlemen biasanya terbang dengan kelas utama, dan dalam perjalanan dinas mendapat tunjangan pengeluaran sekitar US$1.000 atau hampir Rp15 juta per hari.

Anggota parlemen Kenya termasuk dalam kelompok anggota parlemen yang mendapat bayaran terbesar di dunia walau tahun lalu pemasukan mereka dipotong 15% menjadi US$6.100 atau Rp87 juta per bulan.

Selain itu mereka juga masih mendapat lagi sejumlah tunjangan, termasuk jika menghadiri sidang di parlemen.